Amuntai, (Antaranews.Kalsel) - Petani di Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan menerima bantuan mesin panen padi sebanyak 51 unit (combine harvester) dari Kementerian Pertanian.
Kepala Bidang Agribisnis Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Ahmad Rosyadie di Amuntai, Selasa mengatakan, 51 unit mesin panen padi terdiri 45 unit mesin ukuran kecil dan 6 unit ukuran sedang.
"Kabupaten HSU kebetulan lebih dulu menerima kedatangan mesin panen padi ini dari Kementerian Pertanian dan akan sangat membantu petani dalam melaksanakan panen padi di tahun ini," ujar Rosyadie.
Rosyadie mengatakan, sebenarnya Pemkab HSU hanya mengajukan proposal bantuan sebanyak 20 unit ke Kementerian Pertanian, namun oleh pihak Kementerian justru dialokasikan sebanyak 51 unit.
Ia mengatakan, lahan pertanian di Kabupaten HSU umumnya berupa lahan lebak sehingga menjadi daerah penyangga padi untuk Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) karena pada musim kemarau lahan tadah hujan dan irigasi mengalami pengurangan luas tanam, sebaliknya lahan rawa justru mengalami perluasan lahan tanam dan lahan panen.
Seiring kegiatan panen raya padi sekaligus demo penggunaan mesin panen padi di Desa Panyiuran Kecamatan Amuntai Selatan mulai diserahkan bantuan mesin panen padi sebanyak 25 unit.
"Bantuan mesin 25 unit kita serahkan lebih dulu di empat kecamatan yang diserahkan simbolis oleh Bupati kepada kelompok tani, yakni dari Kecamatan Amuntai Selatan, Sungai Pandan, Sungai Tabukan dan Danau Panggang," tutur Rosyadie.
Ia menerangkan, bantuan mesin panen padi 'Combine Harvester' ini pertama kali diterima para petani di HSU karena sebelumnya mesin panen padi yang mereka terima dari bantuan pusat berupa hand tractor.
Bupati HSU Abdul Wahid saat menyerahkan secara simbolis bantuan mesin panen padi dan melakukan panen raya perdana berharap petani bisa memanfaatkan secara bersama-sama bantuan mesin panen ini kepada kelompok tani yang belum menerima bantuan.
"Hingga 30 September 2016 sebanyak 25 ribu luas tanam padi baru sekitar 3500 ha yang baru dipanen sehingga masih banyak lahan tanam padi yang belum melakukan panen," katanya.
Wahid berharap memasuki musim penghujan akhir 2016 ini tidak mengakibatkan banjir di lahan-lahan pertanian sehingga tingkat produksi padi di Kabupaten HSU yang cukup tinggi tahun lalu masih bisa berlanjut.