Berdasarkan pencapaian itu, OJK Kalsel menempatkan Bank Kalsel sebagai bank yang menyalurkan KUR tertinggi kedua setelah BRI yang menempati posisi pertama senilai Rp2,17 triliun kepada 48.459 debitur, sedangkan peringkat ketiga ditempati Bank Mandiri sebesar Rp374 miliar kepada 4.123 debitur.
Baca juga: UPZ Bank Kalsel sumbang sapi untuk jamaah Haul Guru Sekumpul
"Kita berharap ke depannya, realisasi KUR perbankan termasuk Bank Kalsel bisa lebih baik, terutama menjangkau pelaku Usaha Mikro Kecil Menangah (UMKM) unggulan yang ada di Banua,” kata Kepala OJK Provinsi Kalsel Darmansyah melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Sabtu.
OJK juga mencatat BNI menempati peringkat keempat untuk penyaluran KUR di Kalsel yang mencapai Rp293 miliar kepada 1.745 debitur dan BSI menempati peringkat kelima dengan pencapaian sebesar Rp96 miliar kepada 1.245 debitur.
Darmansyah mengungkapkan penyaluran KUR di Kalsel sudah mencapai Rp3,65 triliun kepada 63.088 debitur pada triwulan III-2023.
Darmansyah menambahkan, Bank Kalsel yang berkomitmen mampu memenuhi Modal Inti Minumum (MIM) pada 2024 sebesar Rp3 triliun, tentunya diharapkan terus mengembangkan bisnis pada bidang perkreditan, dengan memprioritaskan UMKM lokal.
“Ini penting agar keberadaan Bank Kalsel semakin dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, khususnya di bidang jasa keuangan,” tutur Darmansyah.
Secara umum diungkapkannya hingga November 2023, sektor Perbankan tumbuh dengan intermediasi, likuiditas dan risiko kredit terjaga dalam "threshold" yang memadai.
Baca juga: Bank Kalsel Batulicin mendapat apresiasi Dewan Kalsel atas kinerjanya
“Kita harapkan untuk tahun 2024 ini sektor Perbankan bisa tumbuh lebih baik lagi,” tukasnya.
Baca juga: Bank Kalsel bantu pembanguan Bank Sampah di Masjid Al-Jihad Banjarmasin