Banjarmasin (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Suripno Sumas mengingatkan tak terulang kembali penyimpangan nilai Pancasila pada kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Pasalnya sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia telah terjadi penyimpangan implementasi nilai-nilai Pancasila," ujar Suripno saat Sosialisasi Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di Banjarmasin, Ahad.
Baca juga: Sosialisasi revitalisasi nilai Pancasila diharapkan "pengobat" kerinduan P4
Suripno mencontohkan puncak penyimpangan Nilai-Nilai Pancasila kemunculan Gerakan 30 September dari Partai Komunis Indonesia (G 30 S/PKI) pada 1965.
Ia menambahkan, sebagai salah satu upaya menjaga Nilai Pancasila agar tidak terjadi penyimpangan, Pemerintah Indonesia membentuk Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) secara struktural dari pusat hingga kabupaten/kota.
Selain itu, melalui lembaga pendidikan, Pemerintah Indonesia memberikan Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4) pada tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA).
"Namun BP7 dan P4 tersebut telah tiada. Oleh karenanya anggota legislatif dari tingkat pusat termasuk pula anggota DPRD Kalsel berkewajiban menyosialisasikan Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila ke masyarakat luas," ujar Suripno.
Sebelumnya, Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila sesuai nomenklatur bernama Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang).
Wasbang tersebut meliputi empat pilar, yaitu Pancasila, Undang Undang Dasar (UUD) Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca juga: Anggota Dewan sosialisasikan Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila
Sementara itu, anggota DPRD Kalsel Rusdianto Haleng menekankan arti penting kebersamaan atau gotong royong untuk menjaga serta membangun negeri.
"Kebersamaan atau gotong royong tersebut bagian dari Nilai-Nilai Pancasila yang kita lestarikan," ujar Rusdianto.
Rusdianto juga mengenalkan contoh surat suara kepada peserta sosialisasi tersebut agar jangan keliru saat mencoblos yang dijadwalkan pada 14 Februari 2024.
Baca juga: Kearifan lokal Kalsel harus tetap terjaga dari gempuran globalisasi