Banjarmasin (ANTARA) - Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Provinsi Kalimantan Selatan menyatakan Kabupaten Tabalong mencatatkan realisasi investasi tertinggi se-Kalimantan Selatan
Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalsel Fahrani saat dikonfirmasi di Banjarmasin, Sabtu, menyebutkan informasi tersebut berdasarkan hasil memantau Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Tabalong.
Baca juga: DPMPTSP : Pelaku usaha harus aktif sampaikan LKPM
Fahrani mengatakan kunjungan ke DPMPTSP Tabalong sebagai tugas pengawasan terkait investasi dan menilik aktifitas di Mal Pelayanan Publik (MPP) Tabalong yang diisi 21 mitra.
“Kami melihat langsung Mal Pelayanan Publik kepada masyarakat yang cukup bagus karena ditunjang semua SKPD di Kabupaten Tabalong dan mitra terkait, sehingga masyarakat yang ingin mendapatkan layanan publik, perizinan berusaha, dan sebagainya, bisa terlayani dengan baik,” ujar Fahrani.
Sekretaris DPMPTSP Kabupaten Tabalong Syaiful Anshari menjelaskan potensi dan peluang investasi di Tabalong dan paling dominan, yakni sektor pertambangan, pembangkit tenaga listrik, perkebunan, dan pertanian.
Syaiful menuturkan realisasi investasi di Tabalong mencapai Rp3,5 triliun periode Januari-Desember 2021, kemudian Rp3,8 triliun pada 2022.
Baca juga: DPMPTSP : Ada meja layanan priroritas di MPP
"Harapan kami terus meningkat dengan menerapkan berbagai strategi tentunya,” ujar Syaiful.
Ia menambahkan Pemkab Tabalong menjalankan strategi melalui promosi bermitra dengan PTSP Provinsi Kalsel dan mandiri, menyediakan sarana pelayanan yang nyaman di Mal Pelayanan Publik (MPP), menyiapkan regulasi yang memberikan kemudahan atau insentif bagi pelaku usaha berbentuk Peraturan Daerah Penyelenggaraan Penanaman Modal.
Diketahui, Kabupaten Tabalong yang berjuluk "Bumi Saraba Kawa" merupakan serambi terdepan bagi Kalsel sebagai gerbang penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur (Kaltim).
Baca juga: Dewan - DPMPTSP Tabalong Belajar Strategi Investasi ke Semarang