Marabahan (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan Mujiyat mengatakan aplikasi "LANTINGKUU" mendukung percepatan penurunan stunting melalui ketepatan data penderita stunting dan penanganan.
“Sebagaimana diketahui bersama angka stunting di Kabupaten Batola tertinggi dari kabupaten/kota di Kalimantan Selatan," ungkap Mujiyat saat dikonfirmasi di Marabahan, Jumat.
Baca juga: Pemkab Batola maksimalkan tangani stunting dan kemiskinan eksktrem
Mujiyat mengatakan Pemkab Batola telah menindaklanjuti penanganan stunting dengan melalui rembuk stunting bersama TPPS Kabupaten dan kecamatan, serta desa lokus sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 mengenai percepatan penurunan stunting.
Dia juga menyampaikan Pemkab Batola melalui seluruh SKPD berupaya bersama-sama untuk melakukan pencegahan dan penurunan stunting melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif guna menurunkan angka stunting di Kabupaten Batola.
Kerja sama seluruh pihak, sebut dia, pada 30 desa lokus harus dilakukan percepatan penurunan stunting dengan mendayagunakan sumber daya pembangunan di seluruh desa.
“Kerja sama semua pihak sangat diperlukan menjadi satu kesatuan yang terintegritasi mulai dari SKPD, camat, kepala desa, para pelaku usaha dan juga elemen masyarakat," tegasnya.
Karena status gizi dan kesehatan ibu dan anak, terang dia, merupakan penentu kualitas sumber daya manusia.
Baca juga: 210 pelajar ikuti Lomba Kreativitas Cegah Stunting
"Dengan demikian hal itu diperlukan dalam rangka menyiapkan generasi produktif berkompeten untuk menyambut bonus demografi 2030 nanti,“ ucap Pj Bupati Batola.
Lebih lanjut, Mujiyat meminta seluruh SKPD pengampu stunting agar memanfaatkan aplikasi LANTINGKUU.
Selain itu, Mujiyat menekankan "update" data penanganan stunting secara cepat dan tepat agar permasalahan penanganan stunting diketahui secara dini dan dapat diselesaikan segera.
Mujiyat mengajak untuk saling berkolaborasi dan bersinergi dalam mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Batola, sehingga menjadi kabupaten bebas stunting.
Mujiyat mengapresiasi peresmian aplikasi LANTINGKUU yang diinisiasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batola.
Baca juga: Mujiyat: Batola telah menurunkan prevalensi stunting di angka 11,30 persen