Barabai, Hulu Sungai Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membahas tentang pembangunan Bendungan Pancur Hanau untuk mencegah bencana banjir.
“Saya sudah melakukan audiensi dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, pembangunan bendungan ini sangat penting karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” kata Bupati Hulu Sungai Tengah Aulia Oktafiandi di Barabai, Kamis.
Baca juga: Bendungan Batang Alai HST Kalsel diharapkan segera selesai
Dia menyebutkan Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan pemangku persediaan pangan dari tiga kabupaten di Kalsel yang disiapkan sebagai gerbang pangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, sehingga didukung dengan program pembangunan bendungan untuk mengantisipasi bencana banjir.
“Saya membawa surat rekomendasi dari Gubernur Kalimantan Selatan, beberapa tahun lalu kita sudah pernah melakukan audiensi terkait usulan pembangunan bendungan, sekarang berkoordinasi agar pembangunan segera terealisasi,” ucapnya.
Ia bersama jajaran beraudiensi langsung ke Kementerian PUPR di Jakarta pada Rabu kemarin, untuk menindaklanjuti proses pembangunan bendungan.
Pada kesempatan itu, Aulia dan rombongan, yakni Sekretaris Daerah Kabupaten HST Muhammad Yani, Plt Dinas PUPR Kabupaten HST, dan Kepala Bapelitbangda Kabupaten HST, disambut oleh Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adenan Rasyid beserta jajaran.
Baca juga: Tiga korban tenggelam di Bendungan Batang Alai sudah ditemukan
Aulia menekankan pembangunan bendungan itu sangat diprioritaskan dengan keadaan yang cukup urgensi. Pada awal dia menjabat sebagai bupati, saat itu bencana banjir bandang baru saja menyapu sebagian wilayah Kabupaten HST.
Selain untuk mencegah banjir, bendungan juga dimanfaatkan memperkuat produksi pertanian berupa tanaman padi yakni untuk mengaliri air ke lahan pertanian. Bendungan Batang Alai misalnya, mampu mengaliri air ke lahan seluas 5.600 hektare.
Apalagi jika ditambah Bendungan Pancur Hanau yang diajukan tadi, ada potensi tambahan 5.500 hektare lahan yang dapat dialiri air. Kedua bendungan itu jika dimanfaatkan mampu meningkatkan estimasi panen padi yang semula 60.000 ton per tahun, meningkat menjadi 120.000-130.000 ton.
Baca juga: Rifky janji selesaikan jalan lingkar Walangsi dan bendungan Batang Alai
Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adenan Rasyid mengatakan Bendungan Pancur Hanau yang diusulkan Pemkab HST sudah masuk ke dalam program pihaknya.
Dia menyebutkan sudah ada program 126 bendungan yang teridentifikasi dengan berbagai kluster, mulai dari kluster yang sudah tersertifikasi sebanyak delapan, ada juga kluster yang sudah masuk tahap sipil desain kurang lebih ada sekitar 33, dan kluster yang sudah masuk tahap feasibility study sekitar 40, dan sisanya 45 baru masuk ke tahap potensi.
“Bendungan Pancur Hanau Hulu Sungai Tengah ini termasuk dalam kluster tahap feasibility study, pembangunan ini adalah kebutuhan masyarakat,” ujar Adenan.
Baca juga: Warga Meratus HST bangun bendungan untuk sarana air bersih