Barabai (ANTARA) - Komunitas Adat Terpencil Warga pegunungan Meratus di Kiyu, Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT) membangun bendungan untuk sarana air bersih yang dimanfaatkan guna mengairi rumah-rumah mereka, Selasa (17/9).
Pendamping KAT Kemensos RI dan juga pendamping Keserasian Sosial, Indra Fironi menyampaikan dana pembangunan bendungan itu senilai Rp100 juta bersumber dari Kementerian Sosial melalui program Keserasian Sosial yang bertujuan pencegahan konflik di masyarakat atas kesenjangan sosial dari pembangunan.
Baca juga: Pelaku pembunuh bocah di HST dikenal kadang gila kadang waras
"Dana yang digunakan untuk bangunan fisik senilai Rp50 juta dan untuk nonfisik Rp50 juta yaitu untuk kegiatan yang bersifat diskusi atau dialog dan kegiatan kebersamaan lainnya," katanya.
Menurutnya, kegiatan ini selain untuk pencegahan konflik di masyarakat, juga bertujuan mempertahankan dan meningkatan semangat gotong royong di masyarakat.
Baca juga: Diduga gangguan jiwa, warga Limpasu bunuh anak 10 tahun
"Pembangunan fisik tahap awal ini dilakukan adalah sarana air bersih dan tahap kedua akan di bangun MCK untuk perumahan sosial," katanya Indra.
Sebelum melakukan pengerjaan bendungan, maka dilakukan doa mohon keselamatan, yang oleh masyarakat meratus disebut bertabi-tabi kepada alam maupun ruh tetua penduhulu.
Baca juga: Kasus pencabulan di HST mulai disidang, kuasa hukum yakin menang
Upacara adat itu dipimpin oleh penghulu kampung Kiyu "kayek", Sehadri dengan penyembelihan ayam sebagai sajian.
Kegiatan itu dihadiri oleh juga oleh petugas dari Dinas Sosial HST yaitu Alfi dan Supri. Kegiatan juga merupakan tindak lanjut dari Bimtek di Jakarta yang dibuka oleh Menteri sosial RI Agus Gumiwang beberap waktu lalu.
Baca juga: Kriminal di HST, ayah tiri cabuli anaknya hingga hamil
Baca juga: Video-Semarak HUT RI ke-74 warga Pegunungan Meratus
Baca juga: Video - Melihat indahnya Danau Canting di Kabupaten HST