Di Kalimantan Selatan, peluncuruan program di lakukan di Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung Banjarbaru, wilayah kerja BPJS kantor cabang Banjarmasin dan Rumah Sakit Damanhuri, wilayah kerja Kantor cabang Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Usai meresmikan Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan di RSI Sultan Agung Banjarbaru, Kepala Bagian Mutu Layanan Fasilitas Kesehatan, Chandra Ainur Siswanto, menyampaikan, Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan itu, dirancang untuk memaksimalkan pemberian informasi dan menangani pengaduan peserta JKN di rumah sakit.
“Fungsi dari loket pelayanan informasi BPJS Kesehatan ini adalah sebagai media atau tempat, dimana peserta JKN memperoleh informasi terkait alur layanan, terkait seluruh informasi program JKN, kata Chandra.
Selain itu menurut Chandra, melalui loket informasi layanan, peserta JKN juga dapat menyampaikan aduan atau keluhan, kepada petugas rumah sakit jaga, yang selanjutnya informasi akan disampaikan kepada petugas BPJS yang bertugas untuk segera mendapatkan penanganan.
Lebih lanjut Chandra menyampaikan, secara bertahap loket pelayanan informasi BPJS Kesehatan, juga akan diterapkan di 37 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL), di wilayah kerja BPJS Kesehatan Kantor Cabang Banjarmasin, yang ditandai dengan adanya signage (papan petunjuk).
Di targetkan hingga Minggu Kedua bulan Oktober 2023, di 37 FKRTL Sudah tersedia loket khusus, untuk memberikan layanan informasi kepada peserta JKN.
Wilayah kerja BPJS Kesehatan Kantor Cabang Banjarmasin, sendiri meliputi tujuh Kabupaten/Kota, yaitu, Kabupaten Banjar, Barito kuala, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kabupaten Kotabaru, Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru.
Direktur RSI Sultan Agung Banjarbaru, dr. Rifiannor, MARS, menyampaikan, hampir Dua tahun bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, sekitar 80 persen pasien yang terlayani merupakan pasien pengguna layanan BPJS, oleh karena itu dengan adanya Loket Pelayanan Informasi itu, para pasien diharapkan akan mendapat penjelasan secara mendetail, perihal program dan layanan BPJS.
“adanya loket informasi ini sangat baik bagi pasien dan rumah sakit, untuk menyampaikan layanan yang terbaik dan informasi terbaik untuk pasien dari BPJS Kesehatan”, kata Rifqi.
Sementara itu, berdasarkan keterangan tertulis BPJS Kesehatan, sebelumnya Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti mengatakan sejak diluncurkan pada tahun 2014, Program JKN yang diselenggarakan BPJS Kesehatan bertujuan memberikan perlindungan jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk. Seiring dengan bertambahnya jumlah peserta JKN, BPJS Kesehatan memandang perlu dilakukan transformasi terhadap mutu layanan.
Salah satu wujud nyata dari upaya transformasi mutu layanan adalah dengan penyediaan Loket Pelayanan Informasi BPJS Kesehatan di seluruh rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Selain Loket Pelayanan Informasi, BPJS Kesehatan juga meluncurkan Portal Quick Response (POROS), yaitu inovasi yang membawa kemudahan digital bagi peserta JKN dalam mengakses aplikasi pendukung yang disediakan BPJS Kesehatan untuk memperlancar proses pelayanan di fasilitas kesehatan.
POROS terdiri dari aplikasi Kesan dan Pesan Setelah Layanan (KESSAN), SIPP, Antrean, dan Web Skrinning yang dapat dimanfaatkan peserta untuk mendapatkan dukungan layanan yang lebih mudah dan cepat.
"POROS BPJS Kesehatan dapat diakses oleh peserta JKN yang sedang mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan, baik tingkat pertama maupun tingkat lanjutan melalui x-banner atau poster yang tersedia di area pendaftaran maupun pelayanan," tambah Ghufron.
Dengan dihadirkannya loket pelayanan informasi BPJS Kesehatan dan Portal Quick Response (POROS) ini, Ghufron berharap bisa berdampak terhadap peningkatan yang signifikan terhadap mutu layanan dan kepuasan peserta. Untuk itu, dirinya meminta kepada seluruh pihak dapat bersinergi demi menciptakan pelayanan kesehatan yang berdampak positif terhadap perlindungan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.
