Kotabaru (ANTARA) - Arutmin Indonesia NLPLC Kotabaru Kalimantan Selatan melatih tim rescue penyelamatan tebing (Slop Rescue) HKM Mutiara Sarangtiung di kawasan wisata Bukit Mamake.
"Bukit Mamake merupakan wisata perbukitan, pengelola wisata harus dibekali tentang penyelamatan korban," kata CDEA Supervisor PT Arutmin NPLCT Yogi Swara Putra Mendra di Kotabaru Rabu.
Yogi mengatakan, pembekalan pelatihan ini bertujuan untuk melatih para pengelola objek wisata Bukit Mamake dan Bapake dari setiap ancaman keselamatan pengunjung.
"Peserta dari pengelola wisata sebanyak 16 orang," ujarnya
Kesiap siagaan pengelola merupakan hal penting mengingat wisata tersebut di pegunungan dan perbukitan yang menuntut pengelola harus mengerti tata cara penyelamatan korban yang benar akibat dari kecelakaan pada saat berkunjung di area wisata.
"Saat ini kedua wisata ini menjadi destinasi unggulan Kotabaru, kita harus mengantisipasi ketika ada hal hal yang tidak di inginkan," katanya
Ia juga menambahkan, program ini merupakan progran CDCSR dari Arutmin yang selama ini pengelola yang tergabung dalam HKM Mutiara Sarantiung Bukit Mamake dan Bapake merupakan binaan dari Arutmin.
Instruktur Health Safety Environment dan scuriti Adam mengatakan, pelatihan ini bertujuan untuk melatih keterampilan dan kemandirian pengelola objek wisata ketinggian.
"Materi diantaranya High Angle Rescue terdiri dari penyelamatan di atas ketinggian," kata Adam
Ia menjelaskan, materi ini sebagai materi dasar dikarenakan topografi Bukit Mamake dan Babake banyak tebing dan curam sehingga implementasinya di masukkan dalam materi slope rescue.
slope rescue merupakan salah satu penyelamatan yang dilakukan oleh emergency respon yang menyelamatkan korban pada saat jatuh di bawah dan menyelamatkannya ke atas.
"Ada dua alternatif penyelamatan korban di bawah atau korban dilakukan penyelamatan di atas," ujarnya
Adam mengharapkan dengan di latihnya pengelola wisata mampu mengimbangi adanya personil yang kompeten di bidang penyelamatan dan dapat menerapkan proses penyelamatan secara baik dan benar.
Sementara itu, ketua kelompok HKM Mutiara Sarangtiung Abdul Mulud mengatakan, pelatihan ini sangat membantu untuk menanggugali apabila terjadi hal yang tidak di inginkan di wilayahnya.
"Saya sangat berterimakasih mendapatkan pelatihan ini, sehingga kami memiliki kecakapan di bidang penyelamatan korban kecelakaan di lingkungan wisata," kat Abdul Mulud
Ia berharap agar pelatihan ini terus dapat dilakukan oleh Arutmin NPLCT agar kemandirian di bidang penyelamatan dapat di terapkan.