Rantau (ANTARA) - Staf Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Tapin, Kalimantan Selatan Junaidi menaksir petani Cabai Rawit Hiyung mengalami kerugian mencapai Rp540 juta akibat kebakaran lahan dan hutan (Karhutla).
"Total kerugian tembus angka Rp540 juta," ujar Junaidi Desa Hiyung, Tapin, Sabtu.
Junaidi menuturkan penghitungan kerugian itu berdasarkan tanaman Cabai Rawit Hiyung siap panen sebanyak 12 ribu batang yang terbakar hingga mencapai lebih dari tiga hektare pada Jumat.
Baca juga: BPBD Tapin : Ribuan Cabai Rawit Hiyung siap panen terbakar
"Produksi per hektare rata-rata empat sampai enam ton," ujar Junaidi yang juga Ketua Kelompok Tani Desa Hiyung ini.
Jadi, kata Junaidi, dengan asumsi harga Rp45 ribu bisa ditaksir kerugian yang diderita petani lebih setengah miliar rupiah.
"Petani yang terdampak ini, yakni Juhani, Ardiansyah, Irun dan Fahri," ucap Junaidi.
Junaidi memastikan tak ada rekayasa terkait dampak karhutla yang kemungkinan mencapai lebih dari 12 ribu batang Cabai Rawit Hiyung terbakar.
"12 ribu batang itu yang pasti terbakar, kemungkinan bisa lebih, ya di bawah 15 ribu batang," ujarnya.
Junaidi menyebutkan petani membutuhkan bantuan, mengingat bertani Cabai Rawit Hiyung menjadi mata pencaharian dan "tulang punggung" ekonomi masyarakat.
"Ya buat modal untuk tanam lagi, biar petani semangat untuk tetap menanam Cabai Rawit Hiyung," ungkap Junaidi.
Baca juga: Perkiraan 12 ribu Cabai Rawit Hiyung terbakar, petani di Tapin rugi ratusan juta
Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin Sufiansyah mengatakan saat ini sedang diupayakan agar para petani mendapatkan bantuan.
"Insya Allah bila memang tanaman cabai nya sudah siap panen terbakar pemerintah daerah bisa memberikan bantuan," kata Sufiansyah.
Namun demikian, Dinas Pertanian Tapin bakal memastikan total kerugian yang diderita petani.
"Tapi didata dulu dan dicek dulu informasinya. Nanti kita minta pihak dinas pertanian untuk mendata kejelasannya," ujarnya.
Baca juga: Petani tewas usai padamkan api di lahan Cabai Rawit Hiyung Tapin