Martapura (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan menjadikan warga binaan lebih produktif dan mandiri melalui program pembinaan kemandirian yang dijalankan.
"Beragam bidang keahlian kami siapkan untuk diikuti warga binaan termasuk belajar unit-unit usaha yang nantinya bisa menjadi bekal menjalankan bisnis setelah bebas," kata Kepala Lapas Narkotika Karang Intan Wahyu Susetyo di Martapura, Jumat.
Baca juga: Lapas Karang Intan intensifkan razia deteksi dini barang terlarang
Wahyu menyebut salah satu warga binaan pemasyarakatan yang berhasil menjalankan program kemandirian dengan membudidayakan serangga jenis jangkrik hingga panen sebanyak 20 kilogram.
Program kemandirian ternak jangkrik itu digeluti lima orang warga binaan Lapas Karang Intan.
Para warga binaan itu memelihara bibit jangkrik pada enam kotak sebagai kandangnya.
Untuk memenuhi kebutuhan pakan, warga binaan mengambil dari sayuran sisa di dapur lapas yang sudah tidak digunakan.
Baca juga: Seluruh warga binaan Lapas Karang Intan diperjuangkan masuk DPT Pemilu
"Saya sangat bangga atas keberhasilan panen ternak jangkrik kali ini, sebagai bentuk apresiasi saya tambah 15 box tempat ternak jangkrik agar hasil panen berikutnya semakin banyak," ungkap Wahyu.
Saat ini, hasil panen jangkrik hanya untuk kebutuhan pakan burung murai yang juga menjadi salah satu program unggulan Lapas jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalsel itu.
Namun ke depannya, Wahyu mendorong agar hasilnya bisa lebih besar sehingga dapat dijual ke pasaran di luar Lapas.
Baca juga: 91 warga binaan Lapas Karang Intan terlibat program integrasi