Martapura (ANTARA) - Bupati Banjar, Kalimantan Selatan Saidi Mansyur meminta petani untuk bercocok tanam menyesuaikan cuaca dan iklim sehingga hasil yang dicapai lebih maksimal serta sesuai dengan harapan.
"Gunakan pengetahuan bercocok tanam sesuai cuaca dan iklim agar hasil panen maksimal. Apalagi ada panduan melalui sekolah lapang iklim yang telah diikuti para petani," ujar Saidi di Martapura, Rabu.
Sebelumnya, Bupati Saidi melakukan panen raya padi lokal sekaligus menutup Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional Kabupaten Banjar tahun 2023 di Desa Melayu Tengah, Kecamatan Martapura Timur, Selasa.
Menurut Saidi, SLI Operasional merupakan kerja sama Stasiun Klimatologi Kelas I Kalsel dengan Dinas Pertanian Banjar petani untuk mendapat pengetahuan bercocok tanam sesuai prakiraan cuaca dan iklim.
"Melalui SLI Operasional petani bisa mengetahui kemajuan di bidang pertanian dan cuaca yang tentu berpengaruh terhadap kesuburan dan produktifitas tanaman yang ditanam," ungkapnya.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Banjarbaru Goeroeh Tjiptanto mengatakan, SLI Operasional merupakan sekolah pendampingan bagi petani dengan memberikan pengetahuan dari sebelum tanam atau perencanaan hingga panen.
"Pendampingan terhadap petani dilakukan pegawai BMKG bekerja sama dengan Dinas Pertanian, BPTPH dan Balai Pelatihan Pertanian sehingga bisa menambah pengetahuan bagi petani," ucapnya.
Dikatakan, kegiatan pertanian tidak bisa lepas dari iklim sehingga saat memilih varietas padi harus sesuai dengan kondisi iklimnya agar hasil panen yang diperoleh mencapai target yang diharapkan.
"Kami berharap, kegiatan yang telah dilakukan ini dilanjutkan dinas terkait dan kami siap mendampingi agar hasil pertanian yang dilakukan petani sesuai harapan dengan hasil yang maksimal," katanya.
Sekolah lapang iklim operasional digelar selama 9 bulan sejak bulan Januari hingga September 2023 diikuti petani dari tiga desa dengan total 7 kelompok tani di Kecamatan Martapura Timur.