Sebagai perayaan nasional yang diadakan Kemendikbudristek, kata Darmawati, PKN 2023 menghadirkan semangat pengenalan praktik baik kebudayaan yang diramu dalam serangkaian kegiatan sebagai wadah kolektif yang melibatkan berbagai aspek lingkungan dan unsur, mulai dari pegiat budaya hingga masyarakat.
Rangkaian PKN 2023 disiapkan oleh delapan kuratorial, yakni Temu Jalar, Rantai Bunyi, Gerakan Kalcer, Laku Hidup, Jejaring, Rimpang, Berliterasi Alam dan Budaya, Pendidikan yang Berkebudayaan, dan Sedekah Bumi Project.
Persoalan yang disuarakan dalam kegiatan itu, kata Darmawati, diangkat dalam agenda Kongres di Oktober 2023 yang melibatkan pemangku kepentingan terkait untuk memperoleh solusi.
Baca juga: Pasar Terapung Kuin Banjarmasin terancam musnah
Seniman Madihin sekaligus tokoh masyarakat setempat Ahmad Sya'rani mengatakan jumlah pedagang yang bertahan saat ini berkisar belasan perahu. Jumlah itu menyusut dalam kurun 26 tahun terakhir yang mencapai puluhan pedagang.
"Ada kekhawatiran Pasar Terapung Kuin ini menghilang. Sekarang lebih banyak pembeli yang berpindah ke darat karena jalur infrastruktur di sekitar kawasan yang sudah menghubungkan setiap sisi bantaran sungai," katanya.
Selain itu, pengerasan lahan bantaran dari semula lahan gambut menjadi beton juga membawa perubahan tata ruang yang signifikan. Banyak pedagang yang semula membuka usaha di perahu, berpindah menggunakan bangunan kios di daratan.
"Perubahan zaman ini sesuatu yang baik dan tidak bisa dihindari. Tapi kami ingin semua praktik baik dalam peradaban Pasar Terapung Kuin tetap harus dipertahankan," katanya.
Baca juga: P3E Dukung Banjarmasin Jadi Kota Sungai Terindah
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PKN 2023 suarakan lunturnya kebudayaan Pasar Terapung Kuin
Kemendikbudristek suarakan budaya Pasar Terapung Kuin yang terancam punah
Sabtu, 9 September 2023 22:57 WIB