Banjarmasin, (Antaranews) - Para perajin tajau atau gentong tempat menampung air bersih yang ada di kawasan Kelurahan Kuin Utara dan Selatan Kecamatan Banjarmasin Utara, Kalimantan Selatan sejak masuk musim penghujan mengurangi produksi.
"Karena musim penghujan gentong yang berbahan dasar pasir dan semen tersebut lambat kering", kata Yusuf di Banjarmasin, Minggu.
Selain itu permintaan gentong dari pembeli juga agak sepi karena warga Banjarmasin tidak perlu menambah wadah untuk menampung air bersih.
"Jadi saat seperti ini kami membuat dalam sehari paling tiga buah", terang Yusuf yang dibantu dua pekerja lainnya.
Sabri perajin gentong juga disekitar Kuin mengatakan jika musim kemarau mereka memproduksi sekitar 3-7 buah dengan ukuran bervariasi.
Untuk ukuran gentong isi air 25 liter Rp30.000 dan ukuran 45 liter air Rp65.000.
"Kebanyakan para pelanggan dari Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan sebagian Kota Banjarmasin", jelas Sabri.
Hasil produksi, terang Sabri selain dijual ditempat pengolahan ada juga dijajakan menggunak alat transpotasi air seperti jukung (dayung) dan kelotok (perahu bermesin).
Dari pantauan begitu memasuki musim hujan dibeberapa tempat pengolahan gentong di Kecamatan Banjarmasin Utara terlihat tidak begitu banyak aktivitas.
Dan terlihat puluhan gentong yang dipajangkan tetap tersusun rapi karena tidak ada pembeli.
Perajin Tajau Kurangi Produksi
Senin, 6 Januari 2014 9:51 WIB