Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pelepasan Siswa Mengenal Nusantara (SMN) yang diselenggarakan Kementerian BUMN di Banjarmasin ditandai dengan banjir air mata para peserta maupun para undangan yang hadir pada acara tersebut.
Air mata para peserta dan undangan tiba-tiba tidak terbendung, saat dua orang peserta SMN dari penyandang disabilitas yang mengikuti program pertukaran pelajar ke Jakarta memberikan sambutan dan mengungkapkan perasaannya.
Dibantu guru pembimbingnya, Rabiatul Adawiyah yang menerjemahkan isyarat yang disampaikan Naufal Akbar dari SMALB Dharma Wanita Persatuan Kalsel, peserta berprestasi tersebut mengungkapkan, sangat gembira dan berterimakasih karena diikutkan dalam program tersebut.
Menurut Naufal, melakukan kegiatan pendidikan bersama dengan teman-teman dari sekolah reguler merupakan hal yang sangat membanggakan.
"Saya sangat senang dan bangga, bisa terpilih dalam acara ini, saya tidak bisa melukiskan dengan kata-kata," kata Naufal penyandang tuna wicara.
Selain Naufal, kebahagiaan yang sama juga disampaikan Nur Hafizah Maulida yang penyandang tuna rungu. Dengan terbata-bata dia mengungkapkan sangat senang bisa diikutkan dalam acara tersebut.
Rabiatul mengungkapkan, sering anak-anak didiknya menyampaikan kegalauan hati mereka, tentang bagaimana masa depan mereka, setelah lulus dari SMALB.
"Ibu, walalupun nilai kami bagus, prestasi kami membanggakan, tetapi untuk apa ijazah dan nilai kami ini, toh bagitu kami gunakan untuk melamar kerja, tidak ada yang menerima setelah melihat jurusannya dari SMALB," katanya.
Cerita demi cerita ungkapan hati para penyandang disabilitas, dan semangat mereka untuk bisa diterima sebagaimana anak-anak lainnya, tidak pelak membuat hampir seluruh peserta menangis haru.
Sebanyak 18 dari 20 orang siswa berprestasi dari seluruh kabupaten dan kota di Kalsel, yang ikut SMN juga tidak bisa menahan air mata haru, menyaksikan tekad dan perjuangan teman-temannya tersebut.
"Sungguh, kami merasa malu, melihat semangat teman-teman kami dari SMALB, kami yang normal, tidak memiliki semangat seperti itu," kata salah seorang siswa.
Siswa Mengenal Nusantara (SMN) merupakan salah satu program BUMN hadir untuk negeri, dimana setiap provinsi akan mengirimkan 20 orang pelajar berprestasi untuk mengikuti pertukaran pelajar di selurun Nusantara.
Asdep Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, Kementerian BUMN Indriani Widiastuti mengatakan, sebanyak 20 orang pelajar diberangkatkan ke Jakarta untuk belajar secara langsung berbagai potensi, sejarah, ekonomi dan sosial budaya di ibukota tersebut.
Ke-20 orang perajar tersebut, merupakan pelajar berprestasi dari keluarga kurang mampu, serta dari siswa penyandang disabilitas yang diseleksi oleh dinas pendidikan setempat.
"Dari 20 orang pelajar yang kita berangkatkan tersebut, dua orang pelajar di antaranya merupakan penyandang disabilitas," katanya.
Melalui pertukaran pelajar antaraprovinsi tersebut, diharapkan generasi muda akan lebih mengenal seperti apa Indonesia, yang kaya akan budaya dan adat istiadat, melalui berbagai kegiatan yang akan dilakukan, diharapkan, akan terpantri dalam hati dan jiwa mereka, tentang semangat persatuan dan kesatuan.
Khusus Kalsel yang ditunjuk untuk panitia SMN ini dan pelaksana program BUMN Hadiri Untuk Negeri, yakn PT Jasindo dan Dana Reksa.
Selain memberangkatan 20 peserta dari Banjarmasin ke Jakarta, pantia juga menerima 20 orang peserta dar Jakarta, untuk belajar tentang Kalsel dengan segala budaya dan adat istiadatnya.
Banjir Air Mata Saat Pelepasan SMN
Senin, 8 Agustus 2016 20:49 WIB
Dari 20 orang pelajar yang kita berangkatkan tersebut, dua orang pelajar di antaranya merupakan penyandang disabilitas,