Banjarmasin (ANTARA) - Pedagang telur di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan berharap pasokan dari Pulau Jawa kembali lancar guna menekan harga telur yang saat ini merangkak naik.
“Kenaikan ini diperkirakan karena pemerintah saat ini sedang melakukan aksi borong telur untuk Program Keluarga Harapan (PKH) di wilayah Jawa. Sehingga kita di Kota Banjarmasin cukup kesulitan mendapatkan pasokan dari Jawa,” ujar salah satu pedagang sembako di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin Adi N-Talu di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: Kenaikan harga telur selama Ramadhan dinilai beratkan ibu rumah tangga
Diketahui, harga telur di salah satu pusat perbelanjaan semi modern di Kota Banjarmasin, Pasar Sentral Antasari, terlihat hampir semua jenis telur mengalami kenaikan harga.
Dikatakan Adi, harga telur ayam ras kini sudah menembus Rp30.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya mencapai Rp27.000 per kilogram. Kemudian telur itik dari Rp2.800 per biji, kini menjadi Rp3.000 per biji.
Selanjutnya untuk telur ayam kampung kini sudah mencapai Rp2.500 per biji, padahal sebelumnya hanya Rp2.000 per biji. Terakhir untuk telur puyuh dari hanya Rp400 per biji kini naik menjadi Rp500 per biji.
Sudah dua pekan terakhir komoditas telur di Kota "Seribu Sungai" ini kekurangan stok mengakibatkan harga melambung di pasaran.
Adi memperkirakan kenaikan akan terus berlanjut hingga momen Hari Raya Idul Adha 2023, mengingat saat ini kebutuhan telur sangat tinggi karena banyak acara perkawinan dan hajatan yang digelar oleh masyarakat.
Baca juga: Nelayan saat ini khawatir harga telur ikan menurun akibat COVID-19
“Ini saja banyak orang yang cari, tapi barangnya tidak ada. Sementara untuk mengandalkan pasokan dari lokal masih tidak cukup karena produksi peternak masih tidak sebanding dengan kebutuhan pasar,” tambahnya.
Sementara itu, pedagang telur lainnya di Pasar Lama Banjarmasin, H Wardi juga mengakui harga telur di tempatnya mengalami kenaikan beberapa pekan terakhir.
Hal itu dikarenakan stok yang tidak sebanding dengan besarnya permintaan masyarakat, khususnya untuk keperluan acara perkawinan.
“Nanti akan lebih besar lagi permintaannya, karena sebentar lagi banyak masyarakat di Kalsel yang menggelar hajatan untuk pergi haji. Semoga pasokan telur dari pulau Jawa bisa lancar kembali, agar harga telur di pasaran bisa turun perlahan sehingga tidak membebani masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Mentan targetkan harga telur stabil Rp23.000 per kilogram