Rantau (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan kini tengah bersiap menghadapi potensi dampak El Nino, yakni kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Sekretaris Daerah Kabupaten Tapin Sufiansyah, mengatakan saat ini tengah menyusun langkah mitigasi dini agar bencana yang menimbulkan kabut asap tak terjadi.
Baca juga: Hadapi El Nino, Pemkab Tapin perhatikan ketahanan air
"Mitigasi bencana kebakaran di semua sektor dan lembaga terkait," ujarnya kepada Antara Kalsel di Rantau, Kamis.
Tindakan ini, kata Sufiansyah, melibatkan beberapa pihak terkait baik swasta, perguruan tinggi hingga organisasi kepemudaan.
Akhir bulan Mei 2023 ini, lanjutnya, Pemkab Tapin bakal mendorong agar didirikan pos pencegahan Karhutla.
"Kita laksanakan kesiapsiagaan atas dampak kemarau panjang ini, baik hutan, semak ataupun pemukiman," ujarnya.
Berdasarkan data tahun sebelumnya, dari 12 kecamatan ada beberapa kecamatan yang rawan Karhutla, yakni Bakarangan, Candi Laras Utara, Candi Laras Selatan, Tapin Selatan dan Tapin Tengah.
"Untuk pemberian alat pemadam kebakaran dari pemerintah daerah untuk desa dan kecamatan yang berisiko tinggi dan sedang akan bencana kebakaran lahan akan dilakukan pada akhir Mei atau awal Juni," katanya.
Baca juga: 50-60 percent chance of El Nino happening in 2023's second half: BMKG
Sekilas info, BMKG memprediksi, El Nino berpotensi terjadi sekitar 50-60 persen dimulai sekitar Juni atau Juli 2023. Dampaknya, disebut musim kemarau bakal lebih kering daripada siklus sebelumnya.