Banjarbaru (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup RI Dr. Hanif Faisol Nurofiq mengutus tim ahli internal bersama jajaran direktorat terkait untuk menganalisis perkembangan kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan.
Tim dipimpin Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup Dr. Hanifah Dwi Nirwana dengan fokus kejadian karhutla di daerah Liang Anggang Kota Banjarbaru dan Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Batola.
Baca juga: Rektor sebut Menteri Hanif jadi kebanggaan ULM sebagai sosok cinta almamater
“Saya langsung ditugaskan Pak Menteri untuk ke Kalimantan Selatan menganalisis kejadian karhutla terbaru yang sempat viral di media massa. Usai rapat ini kami akan menuju lokasi karhutla di beberapa titik di Kalsel,” kata Hanifah saat berdiskusi dengan Sekda Provinsi Kalsel H. Syarifuddin di Banjarbaru, Kamis.
Diketahui, kebakaran di kawasan Kampung Pengayuan, Liang Anggang sempat viral melalui media sosial karena menimbulkan kabut asap di wilayah sekitar pada Selasa kemarin.
Hanifah menyampaikan pesan Menteri Hanif agar Kalsel tetap meningkatkan kesiapsiagaan terhadap karhutla dan bencana hidrometeorologi lain, meskipun data BMKG menunjukkan wilayah setempat mulai memasuki musim hujan.
Menurut Hanifah, salah satu perhatian Menteri LH, antara lain kesiapan personel, peralatan, serta proteksi terhadap daerah rawan bencana.
Hal ini penting mengingat Provinsi Kalsel berencana mengakhiri status siaga darurat bencana karhutla pada 30 September 2025.
“Keputusan mengakhiri status siaga harus dilakukan secara cermat dan terukur. Kalaupun pengakhiran status siaga darurat diputuskan, maka langkah yang perlu dilakukan adalah optimalisasi kesiapsiagaan dan mitigasi,” ujar Hanifah.
Baca juga: Menteri LH semangati lulusan ULM bisa bersaing di kancah nasional
Ia menambahkan, dari hasil pengumpulan data lapangan dan informasi para pemangku kepentingan, pihaknya akan menyusun pemetaan serta analisis yang nantinya dilaporkan kepada Menteri LH.
Hanifah menegaskan pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup tetap berkomitmen membantu Kalimantan Selatan maupun daerah lain yang terdampak karhutla dengan prinsip kolaborasi lintas sektor.
Sekda Kalsel H. Syarifuddin mengapresiasi dukungan pemerintah pusat terhadap penanganan bencana di daerah.
“Bapak Gubernur Kalsel sangat mengapresiasi kecepatan bantuan pemerintah pusat, baik dari Kementerian LH, BNPB, maupun kementerian terkait, dalam membantu mitigasi dan penanggulangan bencana,” ucapnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel tercatat 623 kejadian karhutla dengan luas lahan terdampak 1.464,09 hektare , sejak 1 Januari hingga 25 September 2025.
Dari jumlah tersebut, 453,84 hektare berhasil ditangani dengan jumlah titik panas sebanyak 2.929 titik.
