Martapura (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) di Desa Aluh-aluh Besar, Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, guna memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) para nelayan.
"Penyediaan BBM yang memadai baik dari segi kuantitas, harga dan akses sangat dibutuhkan nelayan sesuai keperluan operasional mereka dalam menjalankan mata pencahariannya," ujar Sakti.
Menteri KKP berkomitmen untuk memudahkan akses BBM terutama bagi bahan bakar minyak subsidi bagi nelayan agar bisa menjalankan aktivitas di perairan sesuai kebutuhan.
Sakit mengungkapkan salah satu upaya Kementerian KKP untuk menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian BUMN dan Pertamina pada beberapa waktu lalu, guna memenuhi kebutuhan BBM nelayan.
"Kami sudah menandatangani MoU dengan Kementerian BUMN dan juga Pertamina yang diharapkan dapat membantu kebutuhan BBM nelayan meski pun kuota BBM bersubsidi kewenangan BPH Migas," ucapnya.
Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al-Habsyie menyebutkan SPBUN Kecamatan Aluh-Aluh yang pertama di Kabupaten Banjar dengan tujuan untuk mengurangi permasalahan BBM bagi nelayan di sekitarnya.
"Nelayan bisa mendapatkan akses BBM yang lebih mudah dan harga yang lebih murah melalui SPBUN sehingga diharapkan bisa membuat produktivitas dan pendapatan nelayan meningkat," ujar Wabup Banjar.
Diharapkan Said Idrus, nelayan memiliki Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan Elektronik (e-Kusuka) yang dijadikan sebagai alat mendistribusikan bantuan langsung tunai.
"Kami berharap, nelayan memiliki kartu e-Kusuka sehingga bantuan yang disalurkan tepat sasaran untuk nelayan kecil dan memberi banyak manfaat, salah satunya membeli BBM harga bersubsidi," tutur Said.
Salah satu nelayan, Saipul Bahri mengaku senang atas diresmikan SPBUN di Kecamatan Aluh-aluh karena memudahkan nelayan untuk mendapatkan harga BBM jenis Solar dan Pertalite yang lebih murah.
Baca juga: Satu orang hilang akibat perahu kelotok tenggelam di Sungai Barito