Rantau (ANTARA) - Petani cabai rawit hiyung di Desa Hiyung, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan menanti realisasi bisnis dari produsen sambal ABC, yakni PT Heinz ABC Indonesia (HAI).
"Harapannya ke depan, mudah mudahan kepercayaan ABC tetap berlanjut dengan tujuan untuk mensejahterakan petani cabai hiyung," ujar Ketua Kelompok Tani Karya Baru, Junaidi kepada ANTARA di Rantau, Jum'at.
Bulan Juni nanti, saat panen raya cabai rawit hiyung pihak PT HAI dikabarkan bakal mengunjungi para petani untuk melihat langsung kondisi pertanian cabai rawit terpedas di Indonesia itu.
Baca juga: Bibit cabai terpedas di Indonesia beri berkah bagi perempuan Hiyung
"Kemungkinan terealisasi, hampir 90 persen mereka ingin membeli," ujarnya.
Terkait komitmen jumlah kebutuhan hingga harga, kata dia, saat ini belum ada pengajuan dari pihak perusahaan raksasa di Indonesia tersebut.
Terkait harga yang diinginkan pihaknya di kisaran Rp50 ribu-Rp60 ribu per kg. Baginya, ketertarikan PT HAI untuk cabai rawit hiyung menumbuhkan harapan yang besar agar petani sejahtera.
"Masalah besar kecilnya harga kita masih belum tau," ujarnya.
Saat ini, ada 116 hektar lahan cabai rawit hiyung milik 11 kelompok tani melibatkan 300 KK warga setempat. Ditambah, 140 hektar lahan milik petani mandiri.
Totalnya, ada 329 KK atau 99 persen penduduk Desa Hiyung mengandalkan tanaman cabai ini sebagai tumpuan ekonomi.
Baca juga: Pemkab Tapin programkan perluasan lahan cabai rawit hiyung