Banjarmasin (ANTARA) -
Berdasarkan keterangan tertulis Plt. Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin yang disampaikan Humas Bank Kalsel di Banjarmasin, Minggu, menyebutkan pertumbuhan itu merupakan akumulasi dari pencapaian sisi produktif, komersial dan korporat, konsumtif, serta UMKM.
Baca juga: Bank Kalsel catat pertumbuhan aset 29,17 persen pada 2022
Fachrudin menyampaikan Kredit Produktif menghasilkan catatan sebesar Rp7,03 triliun pada 2022, atau meningkat 40,51 persen dibandingkan 2021 sekitar Rp5,01 triliun,
Kredit Modal Kerja mencatatkan nilai sebesar Rp2,56 triliun, sedangkan Kredit Investasi sebesar Rp4,47 triliun, Kredit Komersial dan Korporat mencatatkan pertumbuhan sebesar Rp5,91 triliun pada 2022.
Sementara itu, Kredit Konsumtif per 31 Desember 2022 mencatatkan nilai sebesar Rp6,70 triliun, atau tumbuh 9,80 persen dari tahun sebelumnya, yakni Rp6,11 triliun.
Baca juga: Bank Kalsel Cabang Batulicin salurkan KUR Rp70 miliar untuk pertanian dan perkebunan
Sedangkan untuk Kredit UMKM, mencatatkan hasil yang cukup signifikan pada 2021 membukukan sebesar Rp730 miliar meningkat 54,12 persen atau Rp1,12 triliun pada 2022.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalsel Imam Suprastowo agar Bank Kalsel senantiasa mengoptimalkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para pelaku UMKM, petani serta para peternak di daerah ini.
Selain itu, Bank Kalsel juga diminta untuk memperluas jaringan kantor hingga ke pelosok daerah, dan menambah jaringan ATM yang tidak hanya untuk penarikan tapi juga setor tunai.
Baca juga: Bank Kalsel bantu Blood Bank Refrigerator tingkatkan layanan PMI Banjarmasin
“Kami ingin Bank Kalsel lebih meningkatkan upaya penyaluran KUR secara lebih optimal. Dengan anggaran yang tentunya lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya, tentunya Bank Kalsel harus menentukan langkah-langkah strategis dan melakukan ekspansi secara lebih masif untuk menyalurkan KUR kepada masyarakat,” tutur Imam Suprastowo.