Kandangan (ANTARA) - Dinas Perdagangan (Disdag) Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), mengantisipasi sekaligus mengatasi kelangkaan minyak goreng (migor) dan dampak kenaikan beras lokal.
Kepala Disdag HSS, Sudiyono, di Kandangan, Selasa, mengatakan pihaknya telah mengikuti pertemuan pada Jumat (3/2), terkait kebijakan penyediaan migor secara nasional.
"Kebutuhan akan migor tentu meningkat apalagi menghadapi hari besar nasional, untuk puasa Ramadhan dan lebaran, termasuk di daerah kita," katanya, dalam keterangan.
Baca juga: Harga ayam pedaging dan cabe merah kering naik signifikan di Pasar Negara
Dijelaskan dia, kebijakan pemerintah pusat tentu untuk meningkatkan tambahan persediaan migor, diikuti dengan peningkatan pengawasan distribusi hingga tingkat kabupaten dan kota.
Pihaknya dari Disdag HSS telah rutin melakukan pemantauan dan pengawasan, terkait distribusi migor, juga apabila terjadi hambatan dan adanya kenaikan harga.
Diinformasikan, untuk harga minyak curah dan kemasan memang di tingkat nasional memang telah ditetapkan, minyak curah Rp14 800,- per liter, sedangkan minyak kemasan Rp14.900,- per liter.
"Di kabupaten kita sendiri, berdasarkan pantauan harga tanggal 6 Februari 2023, harga minyak curah di harga Rp15.600,- sedangkan harga minyak kemasan di angka rata-rata Rp16 ribu," katanya.
Baca juga: Tiga jenis harga kebutuhan pokok di HSS terpantau naik
Menurut dia, untuk mengantisipasi dan mengatasi kelangkaan migor, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan HSS untuk melakukan pasar murah.
Sedangkan, menanggapi kenaikan harga beras lokal yang mencapai harga Rp18 ribu per liter, telah dilakukan koordinasi dengan Bulog untuk penyediaan beras, memperhatikan keterjangkauan harga masyarakat.
"Alternatif beras yang akan disediakan di pasar murah, nantinya Bulog akan menyediakan beras Siam Makasar," katanya.