Tanjung (ANTARA) - Sejumlah petani milenial di Desa Ribang Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan mulai menerapkan konsep pertanian cerdas (smart farming) guna meningkatkan hasil panen.
Salah satu petani milenial Desa Ribang Dwi Cahyono mengatakan penerapan konsep smart farming mencakup penggunaan alat cek PH tanah serta fertilizer portable berdasarkan data lahan dan jenis tanaman dengan sistem record berbasis aplikasi.
"Untuk penerapan konsep smart farming di lahan sekitar 2.000 meter persegi ini kami menjalin kerjasama dengan Pemuda Tani Keren Bali," jelas Dwi di Tabalong, Senin.
Bentuk kerjasama menurut Ketua Asosiasi Petani Milenial Tabalong ini berupa transfer teknologi smart farming yang sedang terlaksana.
Termasuk sistem smart farming berbasis IoT (Internet of Things) yang akan diterapkan oleh petani milenial.
Sistem ini dalam bidang pertanian membantu mengoptimalkan akurasi kondisi lapangan dan alat ini bekerja dengan sebuah sensor yang terhubung sehingga memaksimalkan akurasi data secara real time.
Dengan konsep smart farm ini diakui Dwi memudahkan dalam mengecek suhu, fertilizer, pengairan dan pemupukan.
"Kami lebih mudah mempresisikan kebutuhan hara untuk tamaman agar lebih efisien dengan sistem ini," tambah Dwi.
Selain penerapan konsep smart farning petani muda di Desa Ribang juga
mengiatkan pertanian dengan pola semi organik serta melakukan sejumlah inovasi untuk menjaga mutu dan hasil pertanian, peternakan, perkebunan, tanaman pangan dan holtikultura.
Jenis tanaman hortikultura yang dikembangkan di wilayah ini antara lain cabai tiung Tanjung, bawang merah, cabai keriting, cabai besar, terong, tomat, daun bawang .
Asosiasi petani milenial Kabupaten Tabalong sendiri terbentuk sejak 2019 dan tahun ini telah berbadan hukum dengan jumlah anggota 199 tersebar di 12 kecamatan.
Para petani milenial ini juga mendapat pembinaan dari Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Tabalong berupa pendampingan hingga peningkatan SDM petani muda.