Dua dosen Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) Kalimantan Selatan mencapai predikat "Asia Top 10.000 Scientists” tahun 2023 dari Alper-Doger (AD) Scientific Index.
Direktur Poliban Joni Riadi di Banjarmasin, Kamis, mengatakan kedua dosen tersebut adalah Mochammad Arif Budiman, Ph.D dari Prodi D4 Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah dan Dr Reza Fauzan dari Prodi D3 Teknik Informatika.
"Mereka meraih prestasi yang sangat membanggakan bagi kampus ini," ujarnya.
Menurut Joni, tidak hanya meraih "Asia Top 10.000 Scientists", mereka pun masuk "Indonesia Top 10.000 Scientists" 2023 juga dari AD Scientific Index.
AD Scientific Index merupakan lembaga yang membuat pemeringkatan para ilmuwan dari 217 negara dan 19.579 universitas atau institusi di dunia.
Mochammad Arif Budiman, yang menjadi “the 1st Top Scientists” di Poliban tahun 2023, menjelaskan, AD Scientific Index melakukan pemeringkatan menggunakan sejumlah parameter, seperti H-index dan total sitasi berdasarkan data dari Google Scholar.
AD Scientific Index juga memuat pemeringkatan berdasarkan ranking universitas atau institusi, ranking negara dan bidang ilmu.
Di situ, ucap Arif, ada perhitungan total sitasi, H-Index, kemudian juga 110 Index-nya.
"Pemeringkatan ini bukan didasarkan atas suatu karya penemuan atau inovasi tertentu, tapi didasarkan atas rekam jejak karya ilmiah dan sitasi yang telah dihasilkan oleh para ilmuwan secara kumulatif sepanjang karir mereka hingga saat ini," ujarnya.
Dengan pencapaian yang telah didapat, dia bersyukur dan berharap bisa menambah motivasi untuk berkarya lebih baik lagi.
"Bagi saya pribadi, ini menjadi penambah semangat dan motivasi untuk berkarya lebih baik lagi sehingga dapat mengangkat nama institusi Poliban ke level yang lebih tinggi," kata Arif.
Dia menyampaikan, target pribadi untuk tahun ini adalah dapat menerbitkan artikel tentang Pariwisata Halal dan Keuangan Syariah di jurnal terindeks Scopus dan di sejumlah jurnal terakreditasi Sinta, termasuk presentasi di international conference.
Sementara itu, Dosen Elektro Dr Reza Fauzan mengaku tidak menyangka telah mendapatkan penghargaan sebagai peneliti dengan jumlah sitasi yang tinggi.
"Alhamdulillah, saya bisa masuk dalam list tersebut. Tidak menyangka, karena masih merasa kurang dalam hal penelitian dan publikasi," ucapnya.
Dia berharap, ke depannya bisa jadi momentum untuk memicu minat seluruh dosen Poliban agar meneliti dan menulis lebih banyak.
"Sedikit banyaknya, ini berpengaruh untuk prodi masing-masing dan institusi, salah satunya untuk akreditasi," katanya.