Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (KPw BI Kalsel) Imam Subarkah mengatakan, perekonomian Kalimantan Selatan (Kalsel) tumbuh positif di tengah perlambatan ekonomi global dan kenaikan inflasi domestik.
"Perkembangan tersebut tercermin pada pertumbuhan ekonomi triwulan III 2022 tumbuh 5,59 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan capaian triwulan sebelumnya sebesar 5,81persen," ujar Imam Subarkah dslam press rilisnya kepada media, Rabu.
Menurut dia, kinerja ekonomi tetap kuat ditopang berlanjutnya perbaikan permintaan domestik dan tetap tingginya kinerja ekspor.
"Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi didorong oleh kinerja lapangan usaha pertambangan, pertanian, industri pengolahan dan konstruksi," terangnya.
Dari sisi permintaan, perlambatan ekonomi, jelas dia, didorong oleh kinerja konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan Investasi.
Namun demikian, sebut dia, dampak perlambatan ekonomi global terhadap kinerja ekspor dan potensi tertahannya konsumsi rumah tangga akibat kenaikan inflasi patut diwaspadai.
Dalam upaya mendukung pembangunan ekonomi di Kalsel, jelas dia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel terus memperkuat perannya dalam memberikan advisory untuk pengembangan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru melalui penyelenggaraan Seminar Internasional Strategi Pembangunan Hijau untuk Kalimantan Baru.
"Ini sejalan dengan arahan presiden terkait strategi besar ekonomi Indonesia melalui hilirisasi dan ekonomi hijau," tegasnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan, dalam mendorong peningkatan kapasitas, perluasan akses pasar, promosi perdagangan dan investasi serta menjadikan UMKM naik kelas, baik di nasional maupun internasional.
"Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel bersama dengan Pemerintah Provinsi Kalsel serta pihak terkait telah berkolaborasi menyelenggarakan Pagelaran UMKM Karya Kreatif Banua, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Program Akselerasi UMKM Berorientasi Ekspor (PAMOR) Borneo 2022 di Jakarta dan Jepang," tutupnya.