Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Syamsir Rahman menyarankan para petani menanam bergilir padi unggul dan lokal pada musim tanam tahun 2023.
Menurut dia, musim tanam padi pada tahun 2023 diperkirakan akan kembali mengalami tantangan, karena iklim atau cuaca yang sering berubah-ubah.
"Jika para petani hanya menanam padi lokal, maka kembali rentan diserang hama atau virus, seperti virus tungro," ungkapnya di Banjarnasin, Sabtu.
Syamsir menjelaskan, serangan tungro mengakibatkan padi menjadi kerdil yang pada musim tanam tahun ini mencapai 4.000 hektare.
Kebanyakan yang diserang tungro itu meliputi lahan padi lokal yang berada di Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut.
"Sedangkan lahan pertanian yang menanam padi unggul malah tidak rentan diserang tungro," paparnya.
Pihaknya menyarankan agar ¹dilakukan musim tanam bergilir, dengan artian tanam padi unggul, baru dilanjutkan nantinya padi lokal.
Syamsir juga mengatakan, belum sepenuhnya kering lahan pertanian saat ini, ditambah masih adanya batang padi usai di panen menjadi kediaman hama untuk bertahan, potensi gagal panen raya kembali bisa terjadi.
"Jadi kami minta petani siapkan betul lahannya, selalu berkonsultasi dengan penyuluh pertanian, hingga segalanya bisa diantisipasi lebih awal," tuturnya.
Sementara itu, panen raya padi tahun ini dipastikan tidak mencapai target hingga 1,1 juta ton gabah kering.
Dikarenakan terjadinya serangan tungro yang meluas di daerah swasembada padi di provinsi ini, di Kabupaten Banjar, Barito Kuala dan Tanah Laut.
"Perkiraan hanya mencapai 1 juta ton, tapi ini tetap mencukupi kebutuhan masyarakat Kalsel yang hanya 400 ribu ton pertahunnya," kata Syamsir.