"Jadi tidak hanya kita perbaiki total, tapi juga kita ganti perabotan rumah tangganya dengan yang baru," ujar Kepala Baznas Kota Banjarmasin H Riduan Masykur di sini, Rabu.
Adapun yang menjadi sasaran bedah rumah dhuafa program Banjarmasin Sejahtera Baznas Kota Banjarmasin pada tahun 2022 ada dua unit rumah di Banjarmasin Timur, yakni di Kelurahan Sungai Lulut dan Pekapuran Raya.
Menurut Riduan, biaya perbaikan dua rumah yang sudah sangat tidak layak huni dan memenuhi syarat tersebut sebesar Rp120 juta.
Ditambah, lanjut dia, adanya bantuan dana dari Bank Kalsel sebesar Rp15 juta.
"Jadi dibagi rata dananya, hingga tidak hanya bedah rumah, tapi juga perabotan dibelikan yang baru, seperti kasur, lemari, tv, kipas angin, kompor gas hingga sendok sampai wajan," paparnya.
Riduan menyampaikan, Baznas Kota Banjarmasin ikut mengambil peran untuk menyalurkan dana masyarakat dari zakat, infaq dan sadaqah untuk mengentaskan rumah tidak layak huni bagi program pemerintah.
Tentunya sesuai syaratnya, jelas dia, rumah tersebut benar-benar tidak layak huni dari keluarga dhuafa dan lahan dengan hak milik.
Selain disalurkan ke program bedah rumah, kata Riduan, Baznas juga berperan ikut menangani kasus stunting di kota ini yang persentasenya sekitar 30 persen.
"Tahun ini kita beri bantuan bagi pemenuhan gizi sebanyak 50 ibu hamil dari keluarga tidak mampu agar bayi dalam kandungannya bisa sehat jangan sampai nanti stunting atau gagal tumbuh," papar Riduan.
Selain itu, kata dia, Baznas Kota Banjarmasin mengaktifkan diri untuk membantu para marbot semampunya di sebanyak 178 masjid.
"Baznas Kota Banjarmasin juga memberikan bantuan beasiswa bagi puluhan pelajar dari keluarga tidak mampu di sekolah swasta," ujar Riduan.
Dia juga mengimbau masyarakat yang berpenghasilan tinggi yang wajib berzakat agar menyalurkan zakat, infaq maupun sadaqah melalui lembaga resmi Baznas, karena pasti disalurkan untuk warga yang berhak.
