Banjarmasin (ANTARA) - Sebanyak 68 guru besar saat ini meneguhkan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik di Kalimantan yang menjadi pulau berdirinya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dari sederet profesor yang dimiliki ULM, ada satu nama yang terbilang spesial. Dia adalah Prof Dr dr Syamsul Arifin MPd. Sosok ini menjadi alumni pertama Fakultas Kedokteran ULM sebagai guru besar dan merupakan satu-satunya Dekan Fakultas Kedokteran di regional Kalimantan menyandang guru besar.
Meraih guru besar adalah suatu kebanggaan dan kehormatan karena menjadi jabatan fungsional dosen tertinggi dalam suatu satuan pendidikan tinggi.
Jauh sebelum berada di titik tertinggi sekarang, Syamsul kecil hanyalah anak kampung yang lahir dari sebuah desa di Kecamatan Daha Utara atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Negara” Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.
Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dihabiskannya di tanah kelahiran. Sejak kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP dia selalu mendapatkan ranking pertama tiap kenaikan kelas.
Syamsul kecil bercita-cita menjadi seorang polisi. Dia terinspirasi melihat sosok polisi yang dengan baju seragamnya tampak gagah, sehingga saat sekolah ikut aktif dalam gerakan Pramuka sebagai wadah untuk membina mental sehingga dapat mewujudkan yang dicita-citakannya.
Setelah menamatkan SMP, Syamsul merantau ke Kota Banjarmasin untuk melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Banjarmasin. Pada saat menempuh pendidikan tingkat menengah atas ini, cita-cita dia berubah tidak lagi punya keinginan sebagai seorang polisi.
Dia menyebut pilihan yang sangat realistis karena perawakan kecil dan pastinya tidak akan diterima jika cita-cita jadi polisi dipaksakan.
Dari polisi cita-cita merubah menjadi seorang dokter. Karena tatkala ada sanak keluarga yang sakit sangat terasa perlunya kehadiran seorang dokter.
Pasang surut prestasi selama pendidikan di tingkat sekolah menengah atas ini sangat terasa bagi Syamsul karena sebagai perantauan dari daerah sangat banyak kekurangan.
Saat lulus SMA, dia mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tes masuk perguruan tinggi melalu jalur PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan) di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat dan lulus.
Salah satu cerita yang selalu teringat olehnya saat pendidikan tingkat sarjana ini adalah kemungkinan tutupnya Fakultas Kedokteran ULM karena maklum pada saat itu baru berdiri 3 tahun sehingga banyak keterbatasan saat di awal penyelenggaraannya.
Namun dengan kenyakinan pihak kampus tidak tinggal diam sehingga Syamsul tidak ambil pusing dan tetap konsentrasi hanya untuk belajar dan berorganisasi.
"Alhamdulillah tahun 1997 lulus sarjana kedokteran dan tahun 2000 lulus sebagai dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat," tuturnya.
Setelah pengambilan sumpah sebagai seorang dokter, satu tahun pertama dihabiskan waktu untuk mencari pekerjaan, diantaranya sebagai Tenaga Kerja Sukarela (TKS) dr. Jaga UDG Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin dan dokter praktek sebuah Klinik di Banjarmasin, disamping membuka praktek sendiri di kawasan Kuin Selatan, Banjarmasin.
Kemudian tahun 2001 dia mendapat kesempatan sebagai dokter PTT (Pegawai Tidak Tetap) dan Kepala Puskesmas di Puskesmas Pasungkan Daha Utara sekitar 2 tahun dan 1 tahun merangkap sebagai Kepala Puskesmas Negara yang merupakan puskesmas Rawat Nginap.
Pada saat dokter PTT ini, Syamsul sempat
berangan-angan menjadi seorang Kepala Dinas Kesehatan. Pada saat itu dia mendapatkan penghargaan sebagai Dokter Teladan terbaik 2 Tingkat Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan dapat mengantarkan Puskesmas Pasungkan sebagai Puskesmas terbaik 3 Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan.
Angan-angan sebagai seorang Kepala Dinas Kesehatan akhirnya kandas tatkala masa kerja sebagai dokter PTT mau berakhir, namun belum ada penerimaan CPNS di lingkungan Departemen Kesehatan kala itu.
Di saat penantian tersebut, justru dibuka penerimaan PNS di lingkungan Departemen Pendidikan khususnya sebagai staf pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat yang duluan diumumkan.
Tanpa membuang waktu, kesempatan ini digunakan Syamsul untuk mendaftar dan ikut tes CPNS hingga dinyatakan lulus dan secara resmi bekerja mulai tahun 2003.
Menapaki kehidupan kampus selain sebagai staf pendidik, di awal karir dia dipercaya sebagai Koordinator Laboratorium Bersama Fakultas Kedokteran.
Tahun 2006 Syamsul melanjutkan pendidikan ke Program Pascasarjana Manajemen Pendidikan di Universitas Lambung Mangkurat. Meskipun sebelumnya sudah berencana melanjutkan pendidikan kesehatan di Pulau Jawa, namun karena kondisi yang pada saat itu belum memungkinkan sehingga akhirnya memilih pendidikan hanya di Kalimantan Selatan.
"Pilihan ini juga termotivasi untuk memberikan kontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan kedokteran. Alhamdulillah penidikan dapat diselesaikan dengan tepat waktu dengan prestasi Cum Laude," ucap Syamsul mengenang prestasinya saat kuliah.
Selesai pendidikan magister, dia dipercaya sebagai Ketua Unit Penjaminan Mutu Fakultas Kedokteran, sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal dalam peningkatan mutu dan akreditasi seluruh program studi di lingkungan Fakultas Kedokteran ULM.
Beberapa tahun kemudian dia diberi amanah baru sebagai Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan. Selama sebagai Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan dia telah berhasil mengupayakan terbitnya persetujuan Kementerian Pendidikan untuk penyelenggaraan profesi Ners dan menerima penghargaan dari Rektor ULM sebagai Ketua Program Studi berprestasi pertama tingkat universitas.
Langkah selanjutnya dipercaya mengemban tugas baru sebagai Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Kedokteran ULM periode 2012-2016.
Dalam periode ini, Fakultas Kedokteran menerima penghargaan rektor sebagai pengelola keuangan terbaik tingkat universitas dan Syamsul memimpin tim dalam pembukaan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Setelah merampungkan semua amanah, dia kemudian memfokuskan diri dalam menyelesaikan pendidikan Program Doctoral Ilmu Kesehatan di Universitas Airlangga, Surabaya.
Prestasi pun kembali diraih. Setelah melewati suka duka selama pendidikan, tahun 2018 Syamsul dapat menyelesaikan pendidikan dengan prestasi “Cum Laude”.
Beberapa bulan setelah wisuda diberi kepercayaan baru sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Sederet capaian terbaik yang telah dikerjakan selama memimpin Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya diantaranya meningkatkan akreditasi dari C menjadi B.
Kemudian tersedianya unit CBT Center untuk penyelenggaraan ujian CBT UKMMPD, percepatan pendidikan Program Doctoral bagi staf pendidik, perbaikan sistem kepaniteraan klinik, terlaksananya rehab laboratorium anatomi, rehab untuk ruang video conference dan terbangunnya beberapa sarana lain seperti gedung serba guna, kantin dan area parkir yang luas.
Sembari menjalankan tugas sebagai Dekan Fakultas Kedokteran UPR, Syamsul mencoba untuk mengusulkan peningkatan jabatan fungsional dosen ke jenjang guru besar. Kurang lebih 1,5 tahun kemudian disetujui pengangkatannya sebagai guru besar ULM pada bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Hari bersejarah itupun tiba. Pengukuhan Syamsul sebagai guru besar oleh Rektor ULM Prof Sutarto Hadi pada Selasa, 21 Juli 2020 di tengah pandemi sedang berlangsung. Sehingga sebagai seorang yang memahami ilmu kesehatan masyarakat dia termotivasi untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi penyakit COVID-19 yang merupakan salah satu penyakit komunal yang sangat diperlukan kehadiran seorang ahli ilmu kesehatan masyarakat.
Untuk itu, Syamsul ikut bergabung dalam Tim Pakar Percepatan Penanggulangan COVID-19 ULM, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kalimantan Selatan, dan secara incidental juga ikut bergabung dalam Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Selain memberikan kontribusi tentang penanganan COVID-19 di Kalimantan dan Indonesia melalui pemikiran-pemikiran yang disampaikan lewat pemberitaan, Syamsul juga ikut berkontribusi dalam memecahkan problem kependudukan dan kesehatan di masyarakat melalui keterlibatan sebagai tenaga ahli di beberapa kabupaten di Kalimantan Selatan dalam pembuatan kajian-kajian kebijakan kesehatan.
Dia berharap ke depannya Ilmu Kesehatan Masyarakat dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan indeks pembangunan manusia.
Karena sejatinya tujuan kesehatan masyarakat baik dalam bidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif adalah tiap masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental, sosial serta diharapkan berumur panjang.
Prof Syamsul Arifin, guru besar pertama jebolan Fakultas Kedokteran ULM
Kamis, 21 Juli 2022 14:31 WIB
Meraih guru besar adalah suatu kebanggaan dan kehormatan