Langkah perbaikan dilakukan melalui rapat koordinasi melibatkan seluruh instansi terkait dipimpin Asisten I Mutia Safariahadi mewakili Wali Kota H M Aditya Mufti Ariffin di Aula Gawi Sabarataan Banjarbaru.
"Tingginya curah hujan yang terjadi, Senin sejak subuh hingga tengah hari menyebabkan ratusan rumah yang tersebar pada tiga kecamatan kebanjiran dan cukup mengganggu aktivitas masyarakat," ujar Mutia.
Tiga kecamatan yang terdampak banjir dengan ketinggian air bervariasi, yakni Kecamatan Cempaka, Banjarbaru Selatan, dan Kecamatan Landasan Ulin dengan jumlah rumah terendam 500 buah.
Menurut dia, penanganan banjir yang akan dilakukan dinas dan instansi terkait seperti pembersihan saluran drainase yang tersumbat sehingga aliran air tertahan dan menjadi salah satu penyebab banjir.
"Pembersihan saluran drainase merupakan kegiatan jangka pendek mencegah sumbatan air di samping antisipasi dan mitigasi bencana yang harus dilakukan bersama seluruh dinas dan instansi terkait," ucapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru Zaini mengatakan, banjir yang terjadi dan melanda sebagian kawasan akibat tingginya curah hujan yang airnya tidak mampu ditampung badan sungai dan drainase.
"Langkah yang kami lakukan yakni menurunkan seluruh personel dan peralatan. Semuanya tertangani dengan baik sehingga dampak yang ditimbulkan bisa dicegah," ungkapnya.
Sementara hasil rakor disepakati, Pemkot Banjarbaru mengajak Forum RT/RW se-Kota Banjarbaru bergotong royong dan kerja bakti melakukan bersih-bersih drainase dan sungai yang akan dilaksanakan, Jumat (8/7).