Bojonegoro, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur mendukung objek wisata "Atas Angin" di Desa Deling, Kecamatan Sekar, dikelola enam desa di kecamatan setempat, untuk mempercepat pengembangan objek wisata.
"Pemkab mendukung pengembangan objek wisata 'Atas Angin' dikelola enam desa di Kecamatan Sekar," kata Kepala Bidang Agropolitan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Dyah Enggar Rini Mukti, di Bojonegoro, Selasa.
Oleh karena itu, lanjut dia, pemkab membantu enam desa di Kecamatan Sekar itu membentuk kelembagaan pengelola, juga pemetaan potensi objek wisatanya, termasuk penyusunan peraturan desa (perdes) bersama.
Ia menyebutkan pengelolaan objek wisata Atas Angin akan ditangani enam desa yaitu Desa Bobol, Deling, Sekar, Bareng, Miyono dan Sekar, di Kecamatan Sekar, melalui BUMDes.
"Enam desa sekarang sudah membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis), yang menangani objek wisata "Atas Angin"," jelas dia.
Di lain pihak, lanjut dia, ikut masuk sebagai pengelola yaitu perwakilan lembaga masyarakat daerah hutan (LMDH), karena kawasan objek wisata Atas Angin di kawasan hutan jati milik Perhutani.
"Masuknya LMDH itu, karena kawasan objek wisata Atas Angin masuk kawasan hutan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro," jelas dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan, proses pengelolaan objek wisata Atas Angin sudah diusulkan kepada KPH Perhutani selaku pemilik wilayah kawasan hutan.
"Kalau Perhutani sudah sepakat terkait perhitungan pembagian keuntungan, baru kemudian disusun Peraturan Desa (Perdes) bersama enam desa," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, pengelolaan objek wisata Atas Angin juga akan dipetakan titik ruang objek wisata, juga kawasan pendukungnya, seperti pedagang makanan, dan cendera mata.
Titik ruang objek wisata yang sudah ada, lanjut dia, sumber mata air di atas batu, bukit "Cinta", yang lokasinya 853 meter dari atas permukaan air laut, kolam renang, juga kemungkinan lokasi olahraga paralayang.
"Perhutani melarang pedagang menempati lokasi yang sekarang, karena persis di kawawan hutan, sehingga harus dicarikan lokasi lain," ucapnya.
Kepala Badan Pengembangan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bojonegoro Moch. Subeckhi menambahkan, pemkab harus membangun jalan menuju lokasi kawasan objek wisata Atas Angin di Kecamatan Sekar.
"Tapi jalan mendekati lokasi Atas Angin yang jaraknya dari kota sekitar 70 kilometer sempit, sehingga butuh dilebarkan. Kendaraan kecil saja kalau simpangan sulit," tukasnya./e