Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, berkeinginan sekali agar ratusan sungai di wilayah ini bisa berfungsi sebagaimana mestinya, seperti dulu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Tata Lingkungan BLHD Kota Banjarmasin Dwi Naniek, selalu ketua panitia lomba maharagu (merawat) sungai, saat technical meeting untuk lomba tersebut di aula Kelurahan Sungai Baru, Banjarmasin, Rabu.
Menurut Dwi Naniek yang datang bersama tiga anggota tim juri maharagu sungai tahun 2022, agar sungai berfungsi sebagai mestinya maka perlu direvitalisasi oleh masyarakat, di antaranya melalui lomba maharagu sungai.
Revitalitasi sungai merupakan salah satu dari 13 kriteria dalam lomba maharagu sungai se Kota Banjarmasin. Dengan revitalisasi maka sungai diharapkan bisa berfungsi sebagai saluran drainase, sebagai sarana transportasi, sebagai sumber air baku, habitat ikan dan binatang lainnya, serta ditumbuhi oleh aneka tanaman sungai yang mempercantik sungai tersebut.
Melalui revitalisasi ini juga sungai akan bersih, indah, sehingga bisa menjadi objek kepariwisataan sungai sebagaimana yang dikehendaki oleh Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina dan Wakil Walikota Banjarmasin Arifin Nor.
Naniek berharap melalui lomba maharagu sungai ini para pemangku sungai serta pendamping mampu mengajak masyarakat setempat sebanyak-banyaknya untuk bersama-sama merevitalisasi sungai sungai tersebut, sehingga sesuai dengan kehendak bersama.
Sementara itu juri senior, Lukiran berpesan agar lomba ini tidak sekadar membersihkan sungai, lalu bersih ketika lomba, tetapi bagaimana perasaaan cinta sungai tersebut terpatri sepanjang masa kepada masyarakat setempat.
"Saya lihat ada sungai di Pekapuran ini begitu indah dan bersih di saat lomba dan berhasil juara, tetapi setelah lomba usai, sungai yang juara tersebut tidak mempertahankan nilai juara itu, karena kembali kotor seperti sebelum lomba," tuturnya.
Ya itu sudahlah pengalaman lalu, tetapi ke depan diharapkan sungai yang sudah indah dan bersih tersebut tetap indah dan bersih sepanjang masa, tutur Lukiran.
Ada 13 kriteria yang menjadi penilaian dari lima orang juri yang akan terlibat dalam lomba maharagu sungai yang ketujuh kali tingkat Kota Banjarmasin.
Seperti penilaian peran pemangku sungai untuk mengajak warga setempat untuk ikut memelihara sungai, kemudian gerakan kebersihan lingkungan dari sampah juga bagian dari penilaian.
Hal lain pula berapa orang dalam kelompok tersebut yang terlibat, perencanaannya bagaimana, penghijauan lingkungan juga seperti apa, bagaimana perubahan fungsi sungai sebelum dan sesudah lomba.
Soal administrasi serta kelembagaan di kelompok maharagu sungai yang dipimpin pemangku sungai juga tidak akan luput dari penilaian, serta adanya inovasi-inovasi yang mengarah pada kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Lomba tersebut akan dimulai penilaian di Sungai Baguntan, dengan titik kumpul dewan juri di kelurahan Basirih, kemudian ke Sungai Kuin Gang Ambol dan seterusnya.
Untuk di Sungai Baru dan Pekapuran penilaian juri pada tanggal 11 Juni 2022, tetapi agar lebih bersih sebaiknya pembersihan sungai dilakukan sebelum hari yang dilombakan.
Panitia juga mengharapkan para pemangku sungai benar-benar memahami kriteria lomba, sehingga tidak akan ada lagi pertanyaan pertanyaan di lapangan, oleh karena itu tanyakan jika tidak mengerti saat technical meeting.
Pada lomba tahun ini pemkot akan menyediakan hadiah berupa uang yang besarannya Rp10.000.000 bagi pemangku sungai yang dinyatakan juara I, Rp9.000.000 bagi yang meraih juiara II, dan Rp8.000.000 juara III.
Juga untuk harapan I Rp5.500.000, harapan II Rp5.000.000, dan harapan III Rp4.500.000 di samping ada uang pembinaan, surat penghargaan, piagam dan tropi.
Baca juga: Dorong tumbuhnya pariwisata sungai melalui lomba Jukung tradisional
Baca juga: Lomba Maharu Sungai Pemkot Banjarmasin segera dimulai