Martapura (ANTARA) - Sorak sorai ratusan penonton, yang memadati pinggiran sungai di Kawasan Wisata Sungai Khatulistiwa, Desa Sungai Rangas Tengah, Kabupaten Banjar, Minggu (15/05) menambah semangat para peserta lomba Jukung atau Dayung Tradisional Gubernur Kalsel Cup 2022.
Lomba yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, melalui Dinas Pemuda dan Olahraga setempat tersebut, diikuti sebanyak 56 peserta, yang datang dari Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan tentunya juga tuan rumah Kabupaten Banjar.
Pengibaran bendera start dilakukan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kalsel Hermansyah, yang menandakan perlombaan secara resmi telah dimulai.
Para peserta bersaing ketat, beradu cepat dengan peserta lain, sehingga menyebabkan beberapa peserta lomba kehilangan keseimbangan, yang membuat jukung akhirnya tenggelam bersama para pendayung.
Hermansyah mengatakan kegiatan ini dilaksanakan oleh Dispora Kalsel bekerja sama dengan Pemdes Sungai Rangas Tengah dan aparat TNI/Polri dalam rangka memberdayakan olahraga balap jukung tradisional banua.
“Tujuan kegiatan lomba jukung tradisional ini untuk menghidupkan budaya sungai yang melekat di masyarakat Banjar agar tak tenggelam oleh arus modernisasi,” katanya.
Hermansyah menambahkan, kegiatan itu juga mendukung berkembangnya kearifan budaya lokal dan sekaligus menjaga kebersihan sungai di sisi lingkungannya.
Oleh karena hal itu, perhelatan lomba jukung ini juga dapat mendukung bangkitnya pariwisata daerah dan ekonomi masyarakat, khususnya di objek wisata sungai.
“Ini bagaimana agar kita membangkitkan kembali gairah berolahraga, walaupun pandemi masih belum berakhir, tapi tetap kita laksanakan kegiatan ini. Kemudian ini juga mengangkat pariwisata daerah, dan mudah mudahan desa ini bisa menjadi destinasi wisata, kususnya untuk pengembangan budaya lokal kita yaitu jukung tradisional, “ katanya.
Edo, salah satu peserta dari Sungai Tabuk, terlihat antusias mengikuti perlombaan itu. Menurutnya kerjasama tim dengan menjaga kekompakan sangat dibutuhkan dalam mengikuti lomba dayung tersebut.
“Saya dari Sungai Tabuk, ini yang pertama kali, kalau teman teman sering juara, luar biasalah,” kata edo
Sementara itu, Asidik, salah seorang warga Kabupaten Banjar, memberikan apresiasi atas digelarnya perlombaan jukung itu, karena menurutnya dengan event seperti itu, dapat membuat perekonomian masyarakat kembali bergairah.
“Kami harapkan berlanjutlah, jangan sampai putus lomba jukung ini, karena kampung jadi ramai, orang berjualan ramai, ekonomi jadi bergairah,” kata Asidik.
Dalam lomba jukung ini, panitia menerapkan kategori kayuh ba-anam, yaitu jumlah pendayung pada perahu jukung sebanyak enam orang, para pendayung beradu cepat menuju finis dengan jarak lintasan sepanjang 500 meter.
Pada gelaran Gubernur Kalsel Cup 2022 itu, selain mendapatkan penghargaan berupa piala, pemenang lomba nantinya juga akan mendapatkan uang pembinaan.