Banjarmasin (ANTARA) - Lomba maharagu sungai yang digelar pemerintah kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, melalui Dinas Lingkungan Hidup setempat telah mengungkapkan adanya beberapa potensi wisata di pinggiran kota ini.
Seperti pada lomba maharagu sungai yang berlangsung Ahad, ada tiga lokasi yang menjadi objek penilaian tim juri di wilayah Kecamatan Banjarmasin Selatan. Ternyata dari tiga lokasi tersebut ada lokasi yang dinilai memiliki potensi wisata, tinggal pengembangan selanjutnya.
Seperti pada objek lomba maharagu sungai di Kampung Jawa, Tatah Makmur, Tatah Bangkal, terdapat satu lokasi oleh dewan juri dinilai memiliki potensi besar menjadi objek wisata karena alamnya yang indah dikelilingi persawahan hijau, dengan sungai yang bersih, serta jalan menuju lokasi tersebut mulus, berliku-liku dihiasi oleh vegetasi lokal.
Bahkan saat tim juri dan panitia datang ke lokasi yang berada di pinggiran selatan Banjarmasin tersebut, langsung disuguhi wisata susur sungai, naik sampan maupun klotok (perahu bermesin).
Dalam wisata susur sungai tersebut tim juri dan panitia menikmati sejuknya alam kawasan tersebut, dan susur sungai Tatah Cina yang dihiasi pula oleh tanaman nyiur melambai baik kiri maupun kanan sungai.
Bahkan di kiri dan kanan sungai tersebut terdapat pohon balangkasua, putat, rambai padi, dan tanaman pandan dan bakung.
Jika saja, kawasan tersebut dibenahi dengan fasilitas wisata sudah dipastikan akan memperoleh kunjungan wisatawan, terutama yang suka dengan alam hijau, debur angin persawahan, dan gemericik bunyi air sungai mengalir, kata seorang panitia lomba dari Dinas LH.
Bahkan bisa pula dibuat kawasan wisata pancing di alam mengingat sebelumnya kawasan tersebut dikenal sebagai lokasi (palawa) mancing ikan gabus dan papuyu (betok) dan sekarang ternyata banyak sekali ikan nila dan ikan patin.
Melihat potensi tersebut, diharapkan pihak komunitas warga yang tergabung dalam lomba maharagu sungai tersebut nantinya membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan membenahi kawasan tersebut sebagai objek wisata baru di Banjarmasin Selatan, sebagai layaknya Sungai Biuku di Banjarmasin Utara.
Selain itu diharapkan pula pihak Dinas Pariwisata setempat jeli melihat potensi tersebut seraya bergerak untuk membentuk Pokdarwis sekaligus membina mereka sehingga kawasan yang indah tersebut mampu menjadi magnet kunjungan masyarakat.
Lomba maharagu sungai sendiri ini sudah mengakhiri penilaian tahap pertama dan selanjutnya akan memasuki tahap kedua dan ketiga untuk menentukan pemangku sungai yang berhak meraih juara dari 30 pemangku sungai yang dilombakan.