Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kota Banjarmasin memprogramkan pasar malam Tungging di Jalan Belitung dan Pasar Malabar di Jalan Pangeran Antasari menjadi pasar wisata.
Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Kota Banjarmasin Hermansyah, Kamis, menyatakan, Banjarmasin memiliki 54 buah pasar rakyat atau tradisional, dua diantaranya, yakni, pasar Tungging dan Malabar akan didesain bisa menjadi pasar wisata.
"Misalnya pasar Tungging, kita desain menjadi pasar malam yang bisa menjadi tempat hiburan rakyat, berwisata belanja di sana," ujarnya.
Dikatakan dia, pasar tungging kini terus dilakukan pembenahan dengan merevitalisasi total bangunan fisiknya supaya lebih memikat sebagai pasar yang malam kunjungan wisata.
Dikatakan dia, program revitalisasi pasar Tungging sudah dilakukan pemerintah kota sejak tahun ini dengan alokasi anggaran Rp1,3 miliar.
"Tahun depan (2016) dilanjutkan lagi dengan rancangan anggaran Rp2 miliar," paparnya.
Diutarakan dia, nama pasar Tungging sebagai pasar malam rakyat sudah melegenda bahkan sempat penomenal di ibu kota provinsi ini sebagi tempat kunjungan yang harus didatangi saat berada di Banjarmasin, ini saat lokasinya berada di sepanjang jalan Belitung.
"Sekarangkan direlokasi ketempat baru, kita mau pasar ini kembali jaya sebagaimana dulunya, sebagai pasar wisata," tuturnya.
Tidak hanya pasar Tungging ini, ujar Hermansyah, tapi Banjarmasin juga memiliki pasar Malam yang juga lumayan besar, yakni, pasar Malabar, dan ini juga sebagai aset "Kota Seribu Sungai" untuk bisa terus bisa dimajukan sebagai pasar wisata.
"Kalau di Yogjakarta terkenal dengan pasar malamnya di Jalan Maliaboro, daerah kita juga harus bisa mencontoh itu dengan dua pasar malamnya yang berpotensi, pasar Tungging dan Malabar," ucapnya.
Dengan hidupnya kedua pasar ini, ungkap Hermansyah, tentunya akan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, dan pergerakan ekonomi daerah juga positif terjadi.
"Jadi masyarakat untung, daerah juga diuntungkan, hingga kesejahteraan bisa tercapai," harapnya.