Barabai, (Antaranews Kalsel) - Majelis Pendidikan Dasar Muhammadiyah Kalimantan Selatan berupaya menghidupkan kembali permainan tradisional yang kini hampir menghilang untuk membangun pribadi anak yang aktif dan peka terhadap kehidupan sekitarnya.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah HM Fauzi di Barabai Kamis mengatakan, melalui berbagai permainan tradisional yang banyak dilakukan di luar ruangan, akan mampu menghidupkan kembali kepedulian siswa terhadap alam dan lingkungan sekitar.
Menurut dia, kemajuan teknologi yang cukup pesat akhir-akhir ini, telah mempengaruhi siswa untuk asik dengan dunianya sendiri, sehingga kepekaan terhadap lingkungan menjadi sangat berkurang.
"Upaya mengenalkan kembali berbagai permainan tradisional yang hampir punah tersebut, antara lain dilakukan pada saat Jambore anak sekolah Muhammadiyah yang dilaksanakan beberapa waktu lalu," katanya.
Dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, para siswa diajak bermain di luar ruangan, dengan berbagai kegiatan permaianan tradisional anak -anak yang sudah hampir punah.
"Selain sebagai ajang silaturrahmi antarsekolah muhammadiyah, kita juga ingin anak - anak didik kita mengenal serta menghidupkan kembali berbagai macam permainan tradisional media luar ruang," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 1.454 siswa Muhammadiyah se-Kalimantan Selatan mengikuti jambore anak sekolah Muhammadiyah (JSM) yang diadakan di Baruh Bunga Outbond Kecamatan Batu Benawa Kabupaten HST.
Kegiatan tersebut, merupakan rangkaian kegiatan Musyawarah Wilayah, Pengurus Wilayah Muhammadiyah provinsi Kalimantan Selatan.
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalsel H. Achmad Khairudin mengatakan, saat ini sangat penting untuk terus diupayakan meningkatkan serta membentuk pribadi siswa yang berakhlak mulia serta peduli dengan alam.
"Anak anak kita perlu banyak bermain di luar ruangan ketimbang bermain dengan gadget, hal ini akan membentuk pribadi anak yang aktif dan peka dengan kehidupan sekitarnya," katanaya.
Perkembangan gedget beserta kecanggihannya, membuat anak-anak lebih suka dan asik berinteraksi di media sosial, hal tersebut tidak boleh dibiarkan berlangsung, karena bisa membentuk pribadi yang cuek terhadap sekitar.
Pj Bupati HST Ngadimun mengatakan, berbagai kegiatan luar ruangan selain membangun membangun anak untuk mencintai alam dan lingkungan, juga akan mengenalkan berbagai potensi kekayaan alam dan wisata daerah.
"Ajang perkemahan yang telah dilakukan, akan membuka wawasan siswa terhadap potensi yang dimiliki daerah, sehingga selain mengenal anak-anak bisa membantu mempromosikan tentang indahnya alam Barabai untuk tujuan wisata," katanya.