Pelaihari (ANTARA) - Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut Sahrudin mengatakan, hujan mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Tanah Laut cukup deras, Senin (7/3) lalu, menimbulkan beragam kejadian.
"Selain banjir, hingga tumbangnya pohon sempat menghambat aktivitas masyarakat di sebagian Bumi Tuntung Pandang," ujar Sahrudin, di Pelaihari, Rabu (9/3).
Bahkan, sebut dia, ada kejadian lain sempat meresahkan warga terkait beredarnya kembali dokumentasi bencana alam awal tahun 2021 lalu tergolong dahsyat, hingga mengakibatkan salah persepsi.
Kalak BPBD Tanah Laut Sahrudin mengaku, sangat merespon kabar sudah menyebar cepat di media sosial.
"Masalah bencana, ada positifnya karena informasi bisa sangat cepat sampai ke masyarakat. Namun, terkadang bercampur dokumen tahun lalu turut tersebar. Bahkan sempat relawan dari luar kota pun merespon dan berempati hingga sebanyak tujuh komunitas datang ke kantor BPBD Tanah Laut," ucapnya.
Dia merasa bersyukur, masih adanya rasa empati diantara sesama warga dalam menyikapi bencana alam.
Namun, dia berharap, segala informasi terkait bencana alam harus dikonfirmasikan terlebih dahulu ke sumber berwenang.
"Kasian bagi teman-teman sudah terlanjur menyiapkan armada dan tenaga jauh-jauh ke Tanah Laut. Harapannya, ke depan sebelum melakukan aksi kiranya lebih bijak mengkonfirmasi atas kebenaran informasi yang beredar kepada instansi terkait. Misalnya memastikan waktu, tanggal dan lokasinya, sehingga tidak mengganggu aktivitas teman-teman," harap Sahrudin.
Dia menegaskan, agar masalah kebencanaan ini tidak melibatkan kepentingan lain, kecuali murni untuk membantu.
Sebaiknya, pinta dia, pihak-pihak yang tidak ada niatan membantu dan hanya sekedar main-main hingga menimbulkan keresahan mohon agar dihindari seperti menyebarkan dokumen lama dan mengakibatkan kepanikan.
Berdasarkan data dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Laut per 8 Maret 2022 Pukul 16.00 Wita, ungkap dia, setidaknya terdapat tiga kecamatan di Tanah Laut terdampak banjir hingga pohon tumbang.
Ketiga kecamatan itu, terang dia, adalah Kecamatan Pelaihari, Takisung dan Panyipatan.
"Hingga saat ini kondisi sudah relatif aman, debit air mengalami penurunan dan warga kembali dapat beraktivitas.
Situasi ini diperkirakan akan terus membaik selama curah hujan tidak kembali tinggi,"tandasnya.
Oleh karena itu, dia berharap, kepada masyarakat di wilayah Tanah Laut tetap waspada.