Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan berupaya menahan kenaikan harga dagang sapi yang terus berlangsung saat ini.
Kepala Disperindag Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar di Banjarmasin, Senin, menyampaikan, komuditas harga daging sapi di pasaran di Kota Banjarmasin merangkak naik selama sebulan ini.
Hingga, ungkap dia, harga daging sapi perkilogramnya di pasar tradisional mencapai Rp130 ribu sampai Rp140 ribu, jauh di atas harga normal.
"Padahal harga normalnya sekitar Rp105 ribu perkilogramnya," ucap dia.
Kenaikan harga daging sapi cukup signifikan menjelang satu bulan lagi bulan Ramadhan 1443 hijrah ini tentunya harus diantisipasi dan ditahan agar tidak menjulang lagi hingga memberatkan masyarakat.
Maka dari itu, pihaknya pun turun ke lapangan untuk terus mensosialisasikan ke para pedagang agar bisa menahan maksimal harga daging sapi ini, supaya bisa masih dijangkau masyarakat.
Selain itu juga menyampaikan kepada pemerintah provinsi dan pusat agar ketersediaan daging sapi di pasaran bisa dicukupi.
Untuk saat ini, kata Ichrom Muftezar, sesuai pantauan di pasar-pasar, stok daging mencukupi.
"Mencukupi tapi pastinya tidak berlimpah, hingga harganya jadi naik ini, dugaan kita demikian," paparnya.
Sebab dari informasinya, ekspor daging sapi dari Australia ke Indonesia menurun.
"Kita berharap distribusi daging sapi ke daerah kita kembali normal, apalagi masa pandemi COVID-19 ini, kebutuhan konsumsinya sangat penting dalam rangka menjaga imunitas," ujarnya.