Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Setelah melakukan evaluasi dan mengecek kesiapan Sirkuit Mandalika,
tim Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) RI menyatakan Polri siap untuk melaksanakan pengamanan ajang MotoGP tanggal 18-20 Maret mendatang.
"Polri sudah siap untuk mengamankan jalannya ajang tersebut," kata Ketua Tim Kompolnas RI Drs Pudji Hartanto Iskandar saat melakukan kunjungan kerja di Sirkuit Mandalika yang dikutip melalui keterangan tertulisnya, Sabtu.
Untuk pelaksanaan pengamanan MotoGP Mandalika, Kompolnas melakukan survei untuk mengecek kesiapan rencana dan system pengamanan, sehingga kegiatan itu bisa berjalan aman dan lancar.
"Sistem pengamanan sudah disiapkan dan pada saatnya Insya Allah akan aman, tentunya itu tidak terlepas dari sinergitas dengan pemangku kepentingan yang lain," katanya.
Ajang MotoGP Mandalika ini akan membawa dampak yang luar biasa bagi kemajuan pariwisata dan ekonomi masyarakat serta nama baik Indonesia. Sehingga pihaknya berharap berbagai masalah yang dapat mengganggu jalannya balapan dapat teratasi dengan baik, semua sudut harus diperhatikan.
"Seperti halnya masalah isu calo tiket dan hotel yang jadi perbincangan, hal itu dapat merugikan banyak pihak dan menimbulkan kegaduhan," katanya.
Untuk itulah, ia menekankan kepada semua jajaran, sekecil apapun masalah harus di atensi, agar perhelatan MotoGP berjalan lancar, pengunjung merasa nyaman datang ke Indonesia, terlebih ke NTB ini.
Hal lain yang perlu adanya tindak lanjut, menurut Pudji Hartanto, ketersediaan akomodasi hotel maupun transportasi harus atensi bersama yang harus diperhatikan.
"Semua kendala harus di atensi dengan baik, jangan sampai ada timbul gejolak di masyarakat sekitar sini baik itu masalah lahan dan yang lainnya," katanya.
Selain itu Kompolnas juga mengkritisi masalah pengaspalan ulang jalur lintasan yang harus selesai sesuai target, pihaknya sudah mendapatkan laporan dari ITDC lokasi yang saat ini sedang dibangun.
"Lintasan dan sarana penunjang lainnya dua hari sebelum ajang sudah siap, seperti pengaspalan, perbaikan dan sebagainya,” katanya.
"Jangan sampai ada masyarakat yang memanfaatkan keadaan dalam konteks ini dengan membuat kegaduhan, dan menimbulkan berita yang tidak bagus," katanya.