Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan di bawah kepemimpinan Wali Kota H Ibnu Sina dan Wakilnya saat ini H Arifin Noor terus mengobarkan semangat upaya menciptakan wira usaha baru, disingkat WUB.
Semangat menciptakan WUB yang sepertinya tidak pernah luntur ini terus dilakukan meski pandemi COVID-19 memukul perekonomian daerah dan nasional pada umumnya.
Tentunya masa pandemi COVID-19 yang sudah berjalan 2 tahun ini dan tidak tahu ujung usainya berpengaruh besar bagi kelangsungan berusaha, khususnya bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK), apalagi yang baru merintis usaha.
Meski disadari itu, Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina tetap yakin bisa terus menciptakan WUB di tengah kondisi berat saat ini, dengan tetap memprioritaskan program prioritasnya tersebut dijalankan pada 2022 ini.
Ibnu Sina yang memerintah Kota Banjarmasin sejak 2016--2021 (periode pertama dengan wakilnya H Hermansyah), dan periode kedua 2021--2024 dengan wakilnya H Arifin Noor menegaskan, program menciptakan WUB adalah janji politiknya kepada masyarakat dari awal hingga akhir memimpin.
Terus dilakukan sebagai tiga program prioritas pembangunan dipemerintahannya selain program revitalisasi sungai untuk menunjang pariwisata berbasis sungai dan transportasi sungai. Kemudian program pelayanan publik yang cepat dan mudah berbasis pada program smart city.
Untuk penciptaan WUB pada rentang waktu 2016--2021, Ibnu Sina tetap memerintahkan 7 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yakni, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan.
Selanjutnya, Dinas Pemuda, Olahraga, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM).
Dengan kolaborasi 7 dinas tersebut, pada periode kepemimpinan pertamanya berhasil menciptakan sebanyak 3.439 WUB, melampaui target 2.500 WUB.
Sesuai data yang dimiliki Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin yang menjadi instnasi koordinator pelaksana WUB tersebut sejak 2016 hingga 2021 tersebut dengan rincian, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja sebanyak 713 WUB.
Dinas Pemuda dan Olahraga sebanyak 427 WUB, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebanyak 360 WUB, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) sebanyak 305 WUB.
Selanjutnya Dinas Sosial sebanyak 208 WUB, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan sebanyak 832 WUB dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebanyak 594 WUB.
Pada periode kedua kepemimpinan ini, Ibnu Sina terus memerintahkan program penciptaan WUB tersebut dilakukan meski tidak ada target jumlah yang harus dicapai hingga 2024.
Menurut Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin M Isa Anshari, penciptaan WUB terus dilakukan, namun yang lebih perioritas program pengembangan wira usaha yang sudah diciptakan.
"Jadi membuat WUB naik kelas," ujarnya.
Hingga jalan kepemimpinan Ibnu Sina dan Arifin Noor ini, ditambah dengan kepemimpinan sebelumnya sudah tercipta sebanyak 3.800 lebih WUB, semuanya terus dibina dengan cara berkelanjutan hingga bisa naik kelas tersebut.
Memang diakuinya, tidak sedikit WUB yang diciptakan ini tidak bisa eksis dengan berbagai hal penyebabnya, utamanya karena pandemi COVID-19 ini hingga memukul kreativitas, produksi dan pemasaran.
Namun demikian, ucap dia, banyak pula WUB yang bisa bertahan dan eksis berkembang diserba pembatasan pada pandemi COVID-19 ini, bahkan naik kelas jadi usaha maju, beradaptasi dengan teknologi digital.
Dikatakan dia, WUB yang menjadi UMK bergerak antara lain di bidang usaha kriya, kuliner, fashion, handcraft (kerajinan tangan), perdagangan barang dan jasa, demikian juga di pertanian, perikanan dan peternakan.
Perkembangan UMKM
Sebagai Ibu Kota Provinsi Kalsel, perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Banjarmasin cukup maju, berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin, hingga 2021 ini jumlah UMKM sebanyak 39.049 di lima kecamatan.
Sebagian UMKM yang eksis ini lahir dari program penciptaan wira usaha baru (WUB) yang tersebar di 52 kelurahan di kota ini dilakukan pemerintah kota setempat sejak 2016.
Dari rinciannya, jumlah usaha menengah sebanyak 1.643, usaha kecil sebanyak 3.724, usaha mikro sebanyak 32.167 dan WUB mandiri sebanyak 1.515.
Untuk per kecamatan, di Banjarmasin Timur yang meliputi 9 kelurahan, jumlah usaha menengah sebanyak 458, usaha kecil sebanyak 718 dan usaha mikro sebanyak 5.351.
Di Kecamatan Banjarmasin Tengah yang meliputi 12 kelurahan, jumlah usaha menengah sebanyak 519, usaha kecil sebanyak 807 dan usaha mikro sebanyak 6.195.
Di Kecamatan Banjarmasin Utara meliputi 10 kelurahan, jumlah usaha menengah sebanyak 218, usaha kecil sebanyak 787 dan usaha mikro sebanyak 5.989.
Di Kemudian di Kecamatan Banjarmasin Barat yang meliputi 9 kelurahan, jumlah usaha menengah sebanyak 247, usaha kecil sebanyak 818 dan sebanyak 6.896.
Di Kecamatan Banjarmasin Selatan yang meliputi 12 kelurahan, jumlah usaha sebanyak 201, usaha kecil sebanyak 594 dan usaha mikro sebanyak 7.736.
Digitalisasi UMKM
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menginginkan digitalisasi UMKM terkoneksi dengan program smart city atau program kota pintar yang sudah dirintis sejak 2017.
Ibnu Sina menyatakan pemanfaatan program smart city dimaksimalkan menghidupkan UMKM yang luar biasa terkena dampak pandemi COVID-19 saat ini.
"Setidaknya sinkronisasi dengan program smart city, terkait dengan aplikasi minimal database UMKM," ujarnya.
Dia pun mengharapkan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait bisa membantu para pelaku WUB yang mengalami kendala dalam berusaha.
Minimalnya, kata Ibnu Sina, SKPD terkait bisa mencarikan solusi atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi para pelaku UMKM di kota ini.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjarmasin H Arifin Noor menekankan UMKM di daerahnya tidak hanya melek digitalisasi untuk pemasaran, namun juga yang terpenting itu membangun brand atau identitas dan karakter produk.
"Semua harus bisa kreatif, apalagi para wira usaha baru di masa pandemi COVID-19 ini, kami pemerintah kota mengajak ayo bangun brand," ujarnya.
Menurut dia, di masa digitalisasi era new normal ini, selain membangun brand yang diperlukan para wira usaha adalah membentuk komunitas atau kelompok sosial.
Dengan adanya kelompok-kelompok tersebut, lanjutnya, para wira usaha ke depannya bisa menjadi agen edukasi digital, untuk pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat di Kota Banjarmasin.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar memastikan instansinya terus melakukan pembinaan terhadap wira usaha, khususnya Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Berbagai kegiatan workshop dan pelatihan juga siap dilaksanakan tahun ini, khususnya untuk IKM agar bisa menguasai pemasaran digital.
"Karena sangat penting ini, kami bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) melakukan pembinaan IKM ini," tuturnya.
Program "Bahuma"
Pada Hari Jadi (Harjad) ke-494 Kota Banjarmasin atau tahun 2020, Pemerintah Kota Banjarmasin sudah meluncurkan program Bahuma atau kepanjangan "Bausaha Tanpa Bunga" bagi UMK.
Program ini dikhususkan bagi usaha kecil, khususnya wira usaha baru (WUB) yang dibina pemerintah kota dan mulai berkembang untuk dibantu modal usahanya tanpa bunga agar bisa maju.
Bantuan modal yang bisa dikucurkan dari Rp5 juta hingga Rp10 juta per UKM. Bagi usaha yang ultra mikro sebesar Rp2,5 juta.
Bantuan modal tanpa bunga ini bisa didapatkan dengan ada seleksi, utamanya memastikan usaha tersebut benar-benar ada dan berproduksi.
Pasalnya program ini juga bekerjasama dengan bank daerah, yakni, Bank Kalsel, selain dari APBD kota.
Harapan Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina dengan adanya program ini bisa membantu membangkitkan ekonomi daerah, khususnya UMKM yang terdampak kuat karena pandemi COVID-19.