Banjarmasin (ANTARA) - Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina menginginkan digitalisasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terkoneksi dengan program smart city. Program kota pintar berbasis teknologi yang sudah dirintisnya pada kepemimpinan periode pertama.
Ibnu Sina yang kembali memimpin ibu kota provinsi Kalsel, kali ini didampingi H Arifin Noor, menyampaikan, pemanfaatan program smart city harus dimaksimalkan lagi, apalagi di masa pandemi COVID-19 ini, harus bisa membantu menghidupkan UMKM yang luar biasa terkena dampaknya.
"Untuk membantu para pelaku UMKM ini, saya menginginkan instansi terkait untuk menghidupkan kembali kelompok kerja," ujarnya.
Menurutnya, dengan menghidupkan kembali Pokja, diharapkan para pelaku wirausaha lama dan wirausaha baru bisa dibina kembali, sehingga dapat menunjang program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Karena dampak pandemi COVID-19 ini.
Menurut Ibnu Sina, saat ini UMKM di Kota Banjarmasin mulai tumbuh.
Karena itu, dia ingin ke depannya ada program digitalisasi UMKM yang terkoneksi dengan smart city Kota Banjarmasin
"Karena ini yang sangat bergeliat UMKM kita. Saya berharap ada digitalisasi UMKM, setelah saya membuat pernyataan tentang digitalisasi UMKM beberapa waktu lalu, ada kelompok masyarakat, termasuk juga organisasi-organisasi yang ingin membantu digitalisasi UMKM," tuturnya.
"Nanti disinkronkan dengan program smart city, terkait dengan aplikasi minimal database UMKM kita miliki," ujarnya.
Dia pun mengharapkan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait bisa membantu para pelaku WUB yang mengalami kendala dalam berusaha.
Minimalnya, kata Ibnu Sina, SKPD terkait bisa mencarikan solusi atas kesulitan-kesulitan yang dihadapi para pelaku UMKM di kota ini.
Pada periode pertama menjabat Wali Kota Banjarmasin bersama H Hermasyah, yakni, 2016--2021, Ibnu Sina memiliki misi menciptakan sebanyak 2.500 wira usaha baru (WUB).
Dalam lima tahun kepemimpinannya itu, diklaim sudah lebih 2.500 WUB yang diciptakan, namun karena pandemi COVID-19 melanda awal 2020 lalu, di mama ekonomi daerah terdampak kuat, hingga sebagai WUB sulit dapat berkembang.