Amuntai (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Masbudianto menyampaikan hingga Sabtu sekitar 7394 anak atau sekitar 30% telah menerima vaksin dosis satu dari sasaran sebanyak 24.264 anak usia 6-11 tahun.
"Capaian vaksin anak baru sekitar 30 persen, kalau dosis duanya masih kecil baru sekitar 13 orang lebih dikarenakan interval atau jarak dari pemberian dosis satu ke dua harus 28 hari," ujar Masbudianto di Amuntai,
Masbudianto mengatakan, pelaksanaan vaksinasi perlu adanya dukungan semua pihak apalagi sasaran vaksin merupakan sisa warga yang sebelumnya tidak mau di vaksin sehingga perlu pendekatan dan sosialisasi yang lebih intensif
Sedang untuk vaksinasi anak perlu dukungan dari Dinas Pendidikan, Kepala sekolah dan orang tua sehingga pembelajaran tatap muka bisa terus berlangsung dan anak terlindungi dari terpapar COVID-19.
Ia menginformasikan hingga saat ini belum ada laporan yang serius terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada kegiatan Vaksinasi anak, dewasa dan lanjut usia.
"Kalaupun misalnya ada keluhan yang ringan seperti demam ataupun rasa nyeri dibekas suntikan itu adalah hal yang wajar, sedangkan untuk efek samping yang serius hingga saat ini tidak kita temui," katanya.
Bersama Kepala Dinas Pendidikan, Masbudianto menyampaikan perkembangan vaksinasi anak ini pada acara dialog interaktif bersama Kominfo TV.
Kepala Disikbud HSU Ahadi mengatakan, kegiatan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) masih menerapkan 50 kehadiran siswa kesekolah secara bergantian.
"Tapi sudah ada sebanyak 30 sekolah jenjang SMP yang mengusulkan 100 persen kepada pihak Satgas COVID-19 karena mungkin sudah vaksin seluruh siswanya," kata Ahadi.
Ahadi mengajak kepada seluruh orang tua untuk mendukung dan mensukseskan vaksin anak usia 6-11 tahun, guna meningkatkan kekebalan tubuh serta mencegah terpapar Covid-19.
Ia menegaskan, vaksin jenis Sinovac untuk anak sudah mendapatkan uji halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Bahwa program pemerintah ini, (vaksin anak) bertujuan untuk menyelamatkan anak-anak kita, supaya terjadi herd immunity," katanya.
Ilahmi mengatakan, Dinas Pendidikan bekerjama dengan Tenaga Kesehatan akan terus melakukan sosialisasi vaksin anak usia 6-11 tahun kepada orang tua secara masif.
Berbagai jenis sosialisasi juga terus dilakukan, seperti berdialog secara langsung maupun secara virtual, membuat pamflet, baliho, dan lain-lain.
"Karena yang akan kita laksanakan ini vaksinasi anak usia 6-11 tahun, berbeda dengan orang dewasa jadi harus banyak sosialisasi dan bersabar," pungkasnya.