Marabahan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola) terus melakukan upaya percepatan vaksinasi.
Sinergi Pemkab Batola dengan TNI, Polri, dan seluruh stakeholder dilakukan untuk menjangkau masyarakat hingga pelosok wilayah.
Berdasarkan data per 29 November 2021 angka kumulatif penerapan vaksinasi di Bumi Ije Jela mencapai 45 persen dosis satu dan 21,4 persen dosis dua.
Namun dari 17 kecamatan yang ada sudah terdapat lima kecamatan yang cakupannya mendekati 60 persen, yakni Tabukan cakupan vaksinasinya mencapai 58,8 persen dosis satu dan 30,0 persen dosis dua, Jejangkit 57,8 persen dosis satu dan 30,8 persen dosis dua, Mandastana 56,4 persen dosis satu dan 23,5 persen dosis dua, Kuripan 55,6 persen dosis satu dan 40,0 persen dosis dua serta Bakumpai 55,2 persen dosis satu dan 30,4 persen dosis dua.
Selain lima kecamatan itu juga terdapat satu kecamatan yang cakupan vaksinasinya nyaris memenuhi target pemerintah 70 persen, yaitu Marabahan yang mencapai 69,9 persen dosis satu dan 54,9 persen dosis dua.
Sedangkan 11 kecamatan lainnya cakupannya berkisar antara 48 persen hingga 35 persen.
Namun, dari 17 kecamatan yang ada, capain vaksinasi yang agak mengkhawatirkan berada di Kecamatan Alalak.
Kecamatan ini memiliki jumlah penduduk terbesar dengan target sasaran 32.093 jiwa, namun baru divaksin 17.429 jiwa atau sekitar 38,0 persen dosis satu dan 18,1 persen dosis dua.
Dengan hanya menyisakan waktu 27 hari akan kah cakupan vaksinasi di kecamatan ini tercapai?
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Batola Hj Azizah Sri Widari optimis target 70 persen sasaran di akhir Desember 2021 akan terpenuhi.
Kendati optimis, Sekretaris Gustu Penanggulangan COVID-19 Batola mengaku, adanya kendala dalam penerapan vaksinasi di wilayah tersebut disebabkan relatif masih kurangnya kesadaran masyarakatnya.
“Penyebabnya mungkin karena jenuhnya mereka lantaran lamanya menghadapi permasalahan COVID-19,” papar Azizah, Selasa (30/11).
Permasalahan lainnya, lanjutnya, terdapatnya sebagaian warga yang melaksanakan vaksinasi di wilayah lain seperti di Banjarmasin disebabkan di awal-awal penerapan vaksin, Batola masih mengalami keterbatasan stok sementara di daerah lain cukup tersedia.
Akibatnya, lanjutnya, mereka yang bervaksin di daerah lain tersebut datanya tidak masuk di Batola, sehingga dapat berpengaruh terhadap angka cakupan.
Kini, menurut wanita ramah ini, dengan keluarnya Instruksi Bupati Barito Kuala Nomor : 1 Tahun 2021 tentang Percepatan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19 di Kabupaten Barito Kuala, maka penerapan vaksin di wilayah Alalak sudah maksimal.
Terlebih dalam instruksi tersebut, jelas dia, mewajibkan semua masyarakat yang mendapatkan layanan administrasi dan lainnya harus menyertakan bukti vaksin.
Azizah mengutarakan, selain di Alalak, problem serupa juga terdapat di Kecamatan Tamban dan Anjir Pasar.
Untuk itu, agar penerapan vaksinasi bisa maksimal dia mengharapkan bantuan semua pihak termasuk TNI, Polri, kecamatan, desa dan seluruh elemen.