Dandim 1008/Tanjung Letkol Infanteri Rudy Saladin di Tanjung, Senin mengatakan, seminar wawasan kebangsaan ini diikuti kalangan pelajar, anggota TNI/Polri, tokok pemuda, masyarakat, wanita dan karyawan swasta dengan tujuan menanamkan rasa kebangsaan dan memperkokoh semangat gotong-royong menuju Indonesia emas 2015.
"Seminar wawasan kebangsaan ini kita laksanakan dalam rangka menyongsong 70 tahun kemerdekaan RI dengan mengundang nara sumber dari dosen FISIP Unlam, Kapolres serta Bupati Tabalong," jelas Rudy.
Sementara itu dalam pemaparannya Bupati Tabalong Anang Syakhfiani mengatakan beberapa pengganggu wawasan kebangsaan diantaranya kebijakan nasional/lokal yang tidak adil dan menyuburkan potensi perpecahan serta hilangnya rasa bangga sebagai anak bangsa.
Dalam seminar wawasan kebangsaan ini Anang menyampaikan materi terkait pemantapan wawasan kebangsaan dan pembauran bangsa termasuk didalamnya cara menangkal berbagai gangguan kebangsaan.
"Untuk bisa menangkal berbagai gangguan wawasan kebangsaan kita perlu melaksanakan empat pilar kebangsaan yakni pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia," jelas Anang.
Para seminar wawasan kebangsaan juga diajak untuk mencintai Kabupaten dengan julukan `Bumi Saraba Kawa` ini karena dari kecintaaan masyarakatnya bisa memajukan pembangunan daerah.
Usai pemaparan Bupati Tabalong, seminar wawasan kebangsaan dilanjutkan dengan mendengarkan materi dari Dandim 1008/Tanjung berjudul membangun karakter bangsa melalui pemantapan wawasan kebangsaan, generasi muda
dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia guna menyongsong Indonesia Emas 2015.
Termasuk peran strategi Polres Tabalong dalam upaya menciptakan rasa aman dan ketertiban masyarakat yang disampaikan Kapolres AKBP Zuhdi Batubara.