Banjarmasin, 3/8 (Antara) - Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kota Banjarmasin menargetkan pembudidayaan satu juta ekor udang jenis lobster hingga 2016.
Rencana tersebut mendapat apresiasi Wali Kota Banjarmasin H Muhidin pada kegiatan panggang lobster dalam rangka launching lobster satu juta ekor menuju pendapatan asli daerah (PAD) Rp1 miliar di Komplek Green House, di Jalan Pangeran Hidayatullah Banjarmasin, Senin.
Muhidin yang ditemani sang istri Hj Fathul Jannah dan pejabat Satuan Kerja Prangkat Daerah (SKPD) berkesempatan memanen sejumlah lobster yang sudah berhasil dibudidayakan Dinas Pertanian dan Perikanan setempat dibeberapa kolam selama 6 bulan, dengan jumlah seribu ekor.
Menurut Muhidin, langkah SKPD nya tersebut dalam membudidayakan udang lobster berkerjasama dengan para petani setempat sangatlah baik bagi pertumbuhan ekonomi daerah, terlebih dengan misi meningkatkan PAD.
Dengan melihat sendiri bagaimana keseriusan pihak Distankan melaksanakan program pembudidayaan udang lobster ini, maka dia pun meyakini kedepannya sektor peternakan di komuditas jenis perikanan ini akan banyak menyumbang PAD bagi daerah.
"Selain daerah dapat PAD, tentunya kesejahteraan masyarakat kita dipertanian lobster ini harus seimbang ditingkatkan," harapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Doyo Pudjadi menyatakan, pihaknya berencana mengajukan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk pembuatan kolam-kolam pembudidayaan lobster di wilayah Green House pada 2016 nanti.
"Kalau dirasa masih kurang, kita akan usulkan lagi nantinya di 2017," ujarnya.
Selain itu, pihaknya pun, kata Doyo, akan melakukan pembidaan kepada masyarakat petani untuk ikut membudidayakan komuditas lobster ini supaya target pencapaian 1 juta ekor produksinya terlaksana secepatnya pada 2016.
Dengan pencapaian itu, lanjut dia, tentunya roda perekonomian daerah akan bergerak maju di sisi ini hingga menimbulkan potensi PAD yang dapat disumbangnya, dengan demikian pencapaian PAD Rp1 miliar tidaklah hal yang muluk.
"Kita ketahui, komuditas ini sangat mahal dipasaran, bahkan mencapai Rp150 ribu perkilogramnya, pastinya banyak yang ingin membudidayakannya dengan bantuan pemerintah," ucapnya.
Dia pun mengungkapkan, sudah melakukan komunikasi kepada sejumlah hotel berbintang di daerah ini, yang menyatakan siap membeli produksi lobster ini untuk lestorannya.
`Bahkan target kita kedepannya, daerah ini akan dapat mengespor produksi lobster keluar daerah hingga keluar negeri, tapi pastinya keberhasilan ini dengan dukungan semua pihak," paparnya.