Banjarmasin (ANTARA) - Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Bank Kalsel dan Jamkrida Kalsel bersepakat menandatangani perjanjian kerjasama tentang Penjaminan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Sejahtera.
Bank Kalsel dalam hal ini bertindak sebagai penyedia layanan pemberi KPR Sejahtera, sementara Jamkrida Kalsel bertindak sebagai pemberi jaminan bagi masyarakat untuk memperoleh KPR Sejahtera Bank Kalsel.
Kerja sama penjaminan ini meliputi penjaminan terhadap debitur yang tidak dapat memenuhi kewajiban finansial dikarenakan meninggal dunia secara wajar ataupun kecelakaan dan penjaminan kerugian terhadap rumah yang dibiayai tersebut apabila terjadi kebakaran.
Penandatanganan dilakukan oleh Plt Direktur Utama Bank Kalsel, IGK Prasetya dan Suyanto selaku Direktur Utama Jamkrida Kalsel di ruang rapat Lantai 3 Kantor Pusat Bank Kalsel, Banjarmasin (29/9).
Turut menyaksikan Direktur Operasional Jamkrida Kalsel, Ariesta Budi; Head Of Business Group Bank Kalsel, Fachrudin; Kepala Divisi Kredit, Izhar; Kepala Divisi Dana & Jasa, Hambali, Kepala Divisi Jaringan & Pelayanan Cabang, Rudi Ansyari Kepala Divisi Corporate Secretary, Suriadi dan Kepala Bank Kalsel Cabang Utama, Firmansyah.
Plt Direktur Utama Bank Kalsel, IGK Prasetya menyampaikan penandatanganan kerja sama ini diharapkan dapat semakin meningkatkan ekspansi penyaluran KPR sejahtera Bank Kalsel di seluruh daerah se-Kalimantan Selatan.
"Alhamdulillah, kerjasama yang kami laksanakan dengan PT Jamkrida Kalsel hari ini sebagai bentuk sinergi mendukung program pemerintah untuk menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah," katanya.
Adanya tambahan penjaminan KPR sejahtera oleh Jamkrida Kalsel ini, Bank Kalsel optimis penyaluran KPR Sejahtera Bank Kalsel dapat semakin meningkat sehingga mendukung pula pengembangan pembangunan di berbagai daerah.
Direktur Utama Jamkrida Kalsel Suyanto menambahkan kerja sama ini tidak hanya meningkatkan keuntungan dari sisi bisnis di kedua belah pihak, namun hal ini juga sebagai bentuk sinergi antar BUMD dalam menyukseskan program pemerintah.
"Dengan kerja sama ini, selain meningkatkan keuntungan bisnis antar perusahaan namun lebih dari itu, kami ingin sama -sama memberikan kontribusi positif terhadap program pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk memiliki hunian yang layak khususnya di Kalsel,” tambah Suyanto.
Kegiatan kerja sama ini juga sebagai bagian langkah strategis Bank Kalsel untuk optimalisasi pendapatan dalam upaya mempertahankan rentabilitas dengan meningkatkan performa aset-aset bank yang potensial.
Hal ini selaras dengan tujuan Bank Kalsel untuk meningkatkan laba perusahaan dalam pemenuhan modal inti.
“Bank Kalsel terus berupaya dengan berbagai langkah strategis untuk mencapai pemenuhan modal inti di tahun 2024 sebagaimana diatur oleh OJK. Salah satunya dengan kerjasama ini yang merupakan bagian dari upaya ekspansi kredit,” jelas Prasetya.
Dalam upaya memenuhi syarat modal inti minimum tersebut, Bank Kalsel sendiri telah melaksanakan berbagai kegiatan antara lain ekspos kinerja dan permodalan.Ekspos tersebut dilaksanakan oleh jajaran manajemen di hadapan stakeholder baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Dukungan terhadap upaya ini juga ditunjukkan oleh Komisi II DPRD Provinsi Kalsel yang melakukan studi banding ke Bank Kalteng. Bank Kalsel sangat mengapresiasi inisiatif ini dan turut mendampingi kunjungan tersebut.
“Dalam hal upaya pemenuhan modal inti sesuai regulasi OJK, tentunya kami telah melakukan berbagai upaya. Secara berkala, kami senantiasa melakukan ekspos kinerja kepada para pemegang saham hingga lingkup DPRD baik provinsi maupun kabupaten/kota. Selain itu, peningkatan kinerja bisnis selalu dijaga agar tetap berada di level atraktif, sehingga Bank Kalsel tetap menjadi bank kebanggaan masyarakat Kalsel,” pungkas Prasetya