Banjarmasin (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Matnor Ali menganggap keputusan kotanya harus terus menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 hingga 4 Oktober 2021 adalah hal yang mengagetkan.
Khusus dirinya, ucap Matnor Ali di gedung dewan kota, Selasa, karena yang ikut langsung ke Kementerian Kesehatan RI pada 12 September 2021 lalu untuk koordinasi dan sinkronisasi data penetapan level PPKM,
"Saya cukup kaget, karena pada tanggal 12 September itu ketika saya bersama Kadinkes datang mencocokkan data ke Kementerian RI, daerah kita dinyatakan sudah ada di level 3," ujarnya.
Politisi Golkar ini pun merasa heran terkait indikator apa yang menjadi dasar Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menetapkan Banjarmasin masih berstatus PPKM level 4 tersebut.
"Menurut hemat saya, kita masih kurang dalam hal Testing dan capaian vaksinasi. Sampai sekarang memang vaksinasi di kita masih di bawah 50 persen, sehingga indikator ini mungkin menjadi pertimbangan pemerintah," ujar Matnor.
Ke depan, dirinya meminta pemerintah kota Banjarmasin untuk tetap menyamakan data terkait kasus COVID-19. Hal ini agar pemerintah pusat mendapatkan data riil di daerah dalam menetapkan keputusan.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Dinkes Banjarmasin. Jika memang capaian vaksin menjadi indikator kita untuk menurunkan status PPKM. Maka kita minta ini semakin digencarkan," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah pusat melalui Ketua Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto menyatakan, Kota Banjarmasin masih masuk 10 kabupaten/kota di luar Pulau Jawa dan Bali yang masih tetap PPKM level 4 dari 21 September hingga 4 Oktober 2021.
Padahal dari data Dinkes Kalsel untuk kasus COVID-19 di Kota Banjarmasin hingga 21 September 2021 ini, hanya bertambah sebanyak 22 kasus hingga kasus aktif COVID-19 hingga kini tinggal 285 kasus.
Sesuai data hingga kini kasus COVID-19 di Kota Banjarmasin totalnya sudah sebanyak 15.711 orang terpapar COVID-19, namun sembuh sebanyak 14.917 orang dan 509 orang meninggal dunia.