Banjarmasin (ANTARA) - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang berjalan lima pekan mulai dapat menekan penularan COVID-19, hingga tinggal empat wilayah Rukun Tetangga (RT) masih zona merah.
"Sejak diterapkan pengetatan protokol kesehatan pada PPKM level 4 di daerah kita ini, kasus COVID-19 mulai turun, evaluasi kita hingga tanggal 24 Agustus 2021, tinggal empat RT zona merah," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi di Banjarmasin, Jumat.
Menurut dia, empat RT zona merah dari 1.576 RT di 52 Kelurahan tersebut tersebar di lima kecamatan.
Diungkapkan Machli Riyadi, dua RT ada di Kecamatan Banjarmasin Utara, yakni, di wilayah Kelurahan Sungai Miai dan wilayah Kelurahan Alalak Utara.
"Ada pun dua RT lagi, satu di Kelurahan Telaga Biru di Banjarmasin Barat dan satunya di Pamurus Dalam di Banjarmasin Selatan," tuturnya.
Tentunya, kata Machli Riyadi, keempat RT yang masih zona merah ini terus menjadi jadi perhatian pihaknya di Dinkes dan Satgas COVID-19 Kota Banjarmasin.
Pihaknya pun di empat RT itu menggalakkan pelaksanaan 3T, yakni, pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment).
"Tidak hanya di sana, di daerah zona orange pun kita upayakan peningkatan 3T itu," ujarnya.
Sebab, kata Machli Riyadi, masih ada sebanyak 48 RT yang berstatus zona orange, selebihnya 440 RT status zona kuning dan sebanyak 1.084 RT status zona hijau.
"Jadi wilayah RT di kota ini yang status zona hijau itu persentasenya sebesar 68,8 persen, zona kuning sebesar 27,9 persen, zona orange sebesar 3,0 persen dan zona merah sebesar 0,3 persen," bebernya.
Dia pun berharap, masyarakat terus mengetatkan disiplin protokol kesehatan, hingga penularan kasus COVID-19 terus bisa ditekan, hingga level PPKM bisa diturunkan, di mana pengetatan bisa dilonggarkan.
Dari Data Dinkes Kalsel pada hari ini (27/8), angka penambahan kasus COVID-19 di Banjarmasin sebanyak 30, hingga totalnya sudah sebanyak 15.083.
Sementara itu untuk kesembuhan pada hari ini dilaporkan cukup tinggi sebanyak 350 orang, hingga total yang sudah sembuh sebanyak 11.872 orang. Sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 486 orang.