Banjarmasin (ANTARA) - Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel) menggencarkan pengetesan COVID-19 dengan kemampuan pemeriksaan hasil real time polymerase chain reaction (RT-PCR) lebih dari 3.000 orang per hari.
"Kami punya 19 laboratorium PCR yang mampu memeriksa lebih dari 3.000 orang per hari. Jadi, pengetesan dilakukan sebanyak-banyaknya untuk deteksi dini," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Muhamad Muslim di Banjarmasin, Senin.
Menurut dia, peningkatan pengetesan menjadi bagian dari upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) yang kini terus didorong seiring lonjakan kasus COVID-19.
"Tentunya bagi kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif wajib dilakukan tracing dan testing. Jangan sampai terjadi penularan tak terkendali akibat lambannya tracing dan testing," ujarnya.
Diakui Muslim, konsekuensi dari peningkatan pengetesan bisa saja terjadi lonjakan kasus COVID-19 lantaran banyaknya orang terkonfirmasi yang terdeteksi.
Meski begitu, sisi positifnya mereka yang cepat terdeteksi dapat ditangani secara cepat pula, sehingga tidak sampai kondisinya berat hingga bisa menekan angka kematian, termasuk mencegah penularan lebih lanjut.
"Mereka dengan gejala ringan ataupun tanpa gejala cukup isolasi mandiri di rumah ataupun di tempat karantina khusus. Yang penting petugas kesehatan di tingkat puskesmas dibantu babinsa dan bhabinkamtibmas dapat mengontrol kondisi warga yang sedang isoma," ujarnya.
Sementara bagi yang bergejala sedang dan berat, dipastikan Muslim, rumah sakit rujukan COVID-19 telah menambah kapasitas tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakan kasus dari peningkatan pengetesan tersebut.
Muslim mengemukakan lonjakan COVID-19 dengan jumlah penduduk yang terinfeksi dan meninggal semakin banyak, membuat Kalsel kini menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru. Sedangkan 11 kabupaten lainnya PPKM Level 3.
Kalsel gencarkan tes dengan kemampuan PCR 3 ribu orang per hari
Senin, 9 Agustus 2021 20:39 WIB