Kandangan (ANTARA) - Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat dan Sistem Informasi Kesehatan, Dinas Kesehatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan Daru Priyanto, menyampaikan saat kesadaran masyarakat untuk divaksin meningkat, namun disisi lain persedian vaksin masih kosong dan menunggu kiriman dari pusat.
Ia mengatakan, minggu kemarin pihaknya menerima vaksin sekitar 8.880 dan sudah habis, diinformasikan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) sudah lagi tiba lagi vaksin Selasa (6/7), namun belum diketahui jumlah vaksinnya pastinya yang dialokasikan ke HSS.
"Kendalanya kita dalam vaksinasi ini karena kurangnya vaksin, bedanya karena dulu orang tidak mau divaksin tapi sekarang malah berbondong-bondong mau divaksin," katanya, saat memberikan keterangan, di kantor Dinkes HSS, Rabu (7/7).
Dijelaskan dia, selain untuk meningkatkan kekebalan tubuh atau imunitas, alasan lain karena memang ke depannya untuk mengakses pelayanan publik harus menunjukkan kartu vaksin, mau ikut penerbangan, mendapatkan bantuan sosial juga harus menggunakan kartu vaksin.
Semua orang jadinya ingin divaksin, masyarakat ramai berdatangan mau divaksin namun keterbatasan persedian vaksin juga masih kekurangan, dan apabila dihitung rata-rata untuk mereka diusia 12 tahun ke atas diperlukan vaksin bagi sekitar kurang lebih 180 ribu jiwa di wilayah HSS.
Sementara, untuk insentif Tenaga Kesehatan (Nakes) yang menangani pasien COVID-19 dapat lancar dibayarkan, karena berbeda model perawatannya dibanding sebelumnya, di mana sebelumnya mulai ODP dan PDP sekian ditangani dan dirawat maka insentifnya juga dibayarkan.
"Sekarang fokus untuk satu nakes merawat bagi empat pasien yang ditemukan positif saja, jadi saat ini pembayaran aman saja karena memang jumlah pasien positifnya juga sedikit, terakhir dirawat di RSUD Brigjend H Hasan Basry empat orang dan di Eks RSUD satu orang,"katanya.
Menurut dia, dengan jumlah pasien ini tentunya tidak sampai 10 persen, atau berkisar hanya di lima persen, berbeda jauh dengan sebelumnya yang sempat terjadi lonjakan hingga ada 80 orang pasien yang dirawat.
Pembayaran insentif juga dengan adanya kebijakan refocussing anggaran, dari pembayaran oleh pemerintah pusat dialihkan ke pemerintah daerah sehingga para nakes tidak perlu terlalu lama menunggu, bisa segera diproses sesuai kebutuhan.
Jumlah nakes yang ada pun masih memadai, dan ia berharap tidak terjadi lonjakan seperti kasus positif seperti di Pulau Jawa, sehingga ruang perawatan, nakes dan keperluan medis lainnya masih bisa tertangani dengan baik dan dimanfaatkan secara maksimal.
Pihaknya juga telah dilakukan tindakan tegas bagi yang tidak memakai masker dalam menerapkan protokol kesehatan, pihaknya kemarin melakukan tes swab di Pasar Terpadu Kandangan, dan ditemukan dari beberapa pelanggar protokol kesehatan tersebut tiga orang hasilnya positif.
"Dari tiga orang ini ditemukan positif ini, satu orang dari Aranio atau luar daerah, dan dua orang dari warga Kabupaten HSS, untuk warga luar daerah kita pulangkan ke daerah asal sementara dua lainnya dari warga kita langsung dirawat di fasilitas kesehatan," katanya.
Untuk data COVID-10 di Kabupaten HSS per hari Selasa (6/7), jumlah suspek enam orang, dengan total kasus konfirmasi posifit 1.265 orang, dalam lima orang perawatan orang atau 0,39 persen, sembuh 1.215 orang atau 96,05 persen dan meninggal 45 orang atau 3,56 persen.
Adapun perkembangan pencapaian Vaksinasi COVID-19 di Kabupaten HSS, hingga Selasa (6/7), tenaga kesehatan dosis pertama kumulatif 1.743 atau 97.92 persen, dosis kedua kumulatif 1.686 atau 94.72 persen.
Pelayan publik, dosis pertama kumulatif 16.893 atau 84.01 persen, dosis kedua kumulatif 9.676 atau 48.12 persen, masyarakat rentan, dosis pertama kumulatif 1.469 atau 1.25 persen, dosis kedua kumulatif 15 atau 0.01 persen.
Masyarakat umum, dosis pertama kumulatif 3.700 atau 3.14 persen, dosis kedua kumulatif 1.131 atau 0.96 persen, Lanjut Usia (Lansia) kumulatif 1.988 atau 6.79 persen, dosis kedua kumulatif 596 atau 2.03 persen.
Dengan total sasaran 169.063, dengan dosis pertama 25.691 atau 15.20 persen dan dosis kedua, 12.946 atau 7.65 persen, atau kumlah vaksinasi pertama dan kedua telah mencapai 38.637 atau 22.9 persen.
Sementara untuk tenaga pendidik di Kabupaten HSS telah mencapai vaksin 7.119, yang terdiri dari vaksin pertama 5.513 atau 77.44 persen dan vaksinasi kedua 4.983 atau 69.99 persen.
Baca juga: Bupati HSS berikan dukungan untuk Satgas COVID-19
Baca juga: Dokter Isa Anshori ingatkan agar waspada varian baru COVID-19 Delta
Kesadaran masyarakat HSS divaksin meningkat
Rabu, 7 Juli 2021 20:51 WIB
Kendalanya kita dalam vaksinasi ini karena kurangnya vaksin, bedanya karena dulu orang tidak mau divaksin tapi sekarang malah berbondong-bondong mau divaksin,