Anggota Komisi IV bidang kesra DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), Nasrullah meminta panitia pelaksanaan mengevaluasi terhadap pelaksanaan Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXI yang berlangsung di Banjarmasin, 4-11 Juni 2011.
"Evaluasi itu penting, walau perlombaannya tinggal dua hari lagi, agar pelaksanaan STQ Nasional XXI di 'Bumi Perjuangan Pangeran Antasari' Kalsel tersebut betul-betul terkesan sukses," tandasnya di Banjarmasin, Rabu (8/6).
Anggota Komisi IV DPRD Kalsel yang juga membidangi keagamaan itu berharap, kelemahan atau kekurangan sejak pembukaan STQ Nasional XXI sampai saat ini jangan sampai terulang hingga penutupan atau kepulangan kafilah ke daerah masing-masing.
Sebagai contoh, masalah yang terjadi saat acara pembukaan STQ Nasional XXI jangan terulang pada upacara penutupan, antara lain mengenai koor paduan suara lagu kebangsaan Indonesia Raya,
"Sebab bila kejadian saat upacara pemukaan STQ Nasional XXI terulang kembali pada acara penutupan, maka hal itu bisa membuat kesan secara umum, pelaksanaan STQ Nasional XXI di Kalsel tidak sukses dan panitia kurang siap," tandasnya.
Padahal, menurut pengamatan wakil rakyat dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu, panitia sudah berusaha maksimal guna kesuksesan STQ Nasional di "kota seribu sungai" Banjarmasin tersebut.
Namun terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, mantan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalsel itu, berpendapat, pelaksanaan STQ Nasional XXI tersebut banyak mendatang hikmah bagi daerah dan masyarakatnya.
Menurut dia, hikmah bagi daerah dan masyarakat Kalsel sebagai tuan rumah pelaksanaan STQ Nasional XXI, antara lain menambah perputaran mata uang, yang pada gilirannya memberi dampak positif terhadap perekonomian masyarakat setempat.
"Dengan STQ Nasional XXI yang disertai kegiatan berupa bazar dan atau pameran, tentunya baik langsung maupun tak langsung akan mendongkrak roda perekonomian daerah dan masyarakat Kalsel," kata Nasrullah.
Untuk pelaksanaan STQ Nasional XXI yang pembukaannya oleh Menteri Agama Suryadharma Ali itu, panitia membuat panggung utama di halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, dengan ornamen nuansa keagamaan dan budaya kehidupan di air masyarakat Banjar Kalsel.
Sementara gelar pameran atau bazar di pinggiran Sungai Martapura - berhadap dengan panggung utama STQ Nasional XXI./shn*C
Dewan: Koreksi Pelaksanaan STQN XXI
Jumat, 10 Juni 2011 12:09 WIB